Banda Aceh, Harian Reportase — Ketua Dewan Pengurus Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPW BKPRMI) Aceh, Dr. Mulia Rahman menyesalkan pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri terkait ultimatum kepala sekolah di Aceh yang tidak mampu menfasilitasi vaksinasi untuk siswa agar memundurkan diri.
“Sangat aneh sikap pak kadisdik Aceh, mengancam kepala sekolah sementara yang tanggungjawab wali kelas, Kalau ada kasus yang eror gara gara vaksin, siapa tanggung jawab?,” ujar Mulia kepada Harian Reportase, Senin (20/9/2021).
Mulia menyampaikan, pendidikan itu dibangun atas dasar kemerdekaan, bukan pemaksaan apalagi menyangkut nyawa manusia.
“Pendidikan itu Merdeka, Bukan Penjajahan, Vaksin itu Ikhtiar, tapi bukan pemaksaan, Pakai hati kalau buat kebijakan dan aturan,” ujar Mulia
Ketua STAI Nusantara ini menambahkan, hari ini bagi masyarakat Aceh adalah membangun kesadaran vaksin, bukan ancaman bagi yang tidak vaksin, apalagi ini terkait anak-anak orang, bukan anak pemangku kebijakan, hak mau vaksin atau tidak biarkan orang tuanya yang putuskan karena orang tua bertanggung jawab atas anak mereka.
“Tugas pemerintah bangun kesadaran secara persuasif, jika tidak mau maka itu pilihan orang tuanya,” tegas mulia
Kemudian, lanjut mulia, janganlah ada ancaman bagi kepala sekolah dan guru, kasihan para guru-guru, derajat seorang guru sangatlah tinggi, maka pendidikan itu dibangun atas dasar keikhlasan, panggilan jiwa, kebahagiaan.
“Maka jangan ajarkan para guru untuk berbuat diluar tugasnya, karena kewajiban guru adalah mendidik generasi Aceh yang bagus intelektualnya dan akhlak,” tutup mulia
Sebagaimana diketahui, Kepala Sekolah (Kepsek) di Aceh diperintahkan untuk segera melakukan vaksinasi terhadap siswa hingga batas terakhir 30 September 2021, jika tidak mampu disukseskan, kepsek dipersilahkan untuk memundurkan diri.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM, saat mendampingi Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes, ketika melakukan pertemuan dengan Kepala SMA/SMK dan SLB di SMKN 2 Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Minggu (19/9/2021).
“Ini saya tegaskan kepada kepala SMA, SMK dan SLB, jika tidak mampu, maka saya persilakan mundur saja,” kata Alhudri
Alhudri…bangai peu ngeut diley?
Kalau ngomong pikir dulu jangan kacaukan suasana vaksinasi hak seseorang gak boleh dipaksa kalau gak mengerti mundur saja dr kepala dinas
Jabatan telah membutakan mata hati nya, jd wajar saja klo ngomong gk pakai hati