Award Winners

Mobil Dinas, Mobilitas dan 15 Janji Yang Belum Tuntas

Mobil Dinas, Mobilitas dan 15 Janji Yang Belum Tuntas
Pemuda Tadu Raya, Nagan Raya, Rahmad syukur. (Doc: Ist/Harian Reportase).  
Penulis
|
Editor

Oleh Rahmad Syukur (Pemuda Tadu Raya, Nagan Raya).

Harian Reportase — Setiap prestasi ada penghargaan. Setiap kerja ada reward. Setiap hutang ada tagihan. Seandainya janji di anggap hutang, maka selesaikan hutang dulu baru rakyat beri apapun yang pemimpin minta.

Bagi pendukung, mobil dinas untuk pejabat seperti bupati seakan adalah marwah daerah, padahal marwah bukan pada pemakaian yang mewah, melainkan pada pembuktian saat membangun daerah.

Mobilitas apa untuk daerah selebar daun kelor ini sehingga mengharuskan setiap periode ganti mobil dinas? Kenapa kita terlalu ‘mentel’ dengan peristiwa mobil mogok kepala daerah yang terjadi barangkali hanya sekali. Mobil sekelas harga untuk pejabat harusnya dirawat bukan ‘di ubar’ telah mogok. Mobilitas apa yang dilakukan kepala daerah sehingga mobil yang terbilang baru bisa mogok? Apakah saat mengejar janji ke 16 yang merupakan bonus untuk rakyat sampai mobil baru beranjak periode kedua bisa mogok?.

Baca Juga:  LEMKASPA Tolak Rencana Perobohan Stadion Harapan Bangsa

Lihatlah data tingkat produktifitas penduduk Kabupaten Nagan sekarang. Ada 47.587 orang penduduk atau sekitar 48,93 % penduduk tidak produktif. Jika merujuk data keseluruhan, artinya hampir setengah penduduk Nagan Raya adalah pengangguran. Beban ini mau diberikan ke siapa? Mobilitas seperti apa yang selama ini dilakukan sehingga angka pengangguran yang sedemikian besar di Nanggroe Rahmani ini? (Meluruskan istilah Rameunee).

Mobil mogok itu seharusnya bagi pejabat dan para pendukung menjadi ibrah, bahwa jangan-jangan janji-janji yang diobral dahulu saat kampanye terlebih dulu ‘mogok’ tidak berjalan. Kenapa tidak berfikir bahwa mogok adalah rahasia ilahi atas janji yang tidak direalisasikan? Jangan-jangan ini isyarat tidak lama lagi keinginan maju untuk kedua kali akan senasib dengan mobil dinas itu?

Baca Juga:  Pengumuman Seleksi PPPK dan Jadwal Lain Yang Perlu Diperhatikan Pelamar

Wahai pejabat, berbenahlah. Jangan gampangan menunjuk mobil yang salah dangan alasan marwah juga mobilitas. Letak marwah adalah pada integritas. Jangan mencari pujian diluar tapi dicaci didalam. Rakyat menunggu janji ditunaikan, bukan ingin melihat mobil metalik penuh kilatan. Berbenahlah. Tinggalkan kenangan kebersahajaan. Sebab belum tentu akan gampang melanggeng di periode depan. Setidaknya, sisakan kenangan paling baik untuk kami rakyat yang mencintai Bupati melebihi pendukungnya. (*)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar