Award Winners

Tahun Politik, Asisten I Ingatkan ASN Pemerintah Aceh Tidak Terlibat Politik Praktis

Tahun Politik, Asisten I Ingatkan ASN Pemerintah Aceh Tidak Terlibat Politik Praktis
Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat, Sekda Aceh, Dr. M. Jafar, SH, M.Hum, saat memimpin Apel Rutin Pejabat Struktural Pemerintah Aceh setiap tanggal 17, di Halaman Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Jumat, (17/2/2023).  
Penulis
|
Editor

Banda Aceh, HARIANREPORTASE.com — Memasuki tahun politik, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat, Sekda Aceh, M Jafar, mengingatkan seluruh pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Aceh untuk tidak terlibat politik praktis menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

M Jafar menegaskan, Aparatur sipil negara (ASN) harus netral dan bebas intervensi politik, tidak terlibat politik praktis.

“Netral artinya tidak terlibat atau ikut serta langsung memihak dan mengampanyekan calon tertentu, baik secara aktif maupun pasif,” kata Jafar saat memimpin apel rutin pejabat struktural Pemerintah Aceh setiap tanggal 17, di halaman Kantor Gubernur Aceh, Jumat, (17/2/2023).

Baca Juga:  Memaknai Keberkahan Ramadhan Bagian 23

Jafar mengatakan, ketentuan agar ASN harus netral telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Menurut dia, pada tahun politik ini akan ada begitu banyak dinamika persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, para ASN harus selalu menjaga etika dan interaksi sosialnya.

“Saya juga berharap para ASN tidak menyebar isu hoax atau komentar negatif kepada pemerintah baik di media sosial maupun dalam berbagai forum, termasuk di warung kopi,” ujar Jafar.

Baca Juga:  Dokter Anak Ingatkan Orang Tua Hindari Penggunaan Paracetamol Sirup Untuk Anak

Selain persoalan Pemilu, dalam kesempatan itu Jafar juga mengajak para pejabat untuk berpartisipasi dan menggerakkan seluruh ASN untuk menyumbangkan bantuan sesuai kemampuan untuk masyarakat Turki dan Suriah yang mengalami musibah gempa melalui rekening donasi Pemerintah Aceh.

“Informasi terakhir, jumlah korban tewas di Turki dan Suriah telah menembus angka 41.000 orang dan tim penyelamat terus berjuang melawan waktu untuk menyelamatkan korban yang masih tertimbun reruntuhan,” tutur Jafar. (*)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar