Banda Aceh, HARIANREPORTASE.com — 20 anak di Aceh meninggal dunia akibat mengalami penderitaan Gangguan ginjal akut misterius.
Menurut data yang bersumber dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, sebanyak 31 anak di Aceh terindikasi mengalami penyakit gagal ginjal akut misterius, 20 diantaranya meninggal dunia.
31 kasus tersebut ditemukan di 11 Kabupaten Kota di Aceh, berikut rinciannya :
Kota Banda Aceh 13 anak.
Aceh Tengah terdapat 3 anak.
Aceh Utara 3 anak.
Kemudian Aceh Selatan terdapat 1 anak.
Bireuen 1 anak.
Langsa 1 anak.
Aceh Jaya 1 anak.
Aceh Barat 1 Anak.
Aceh Besar 1 anak.
Bener Meriah 2 anak
dan Lhokseumawe 2 anak.
Sedangkan dua kasus lagi, belum diketahui data lengkapnya.
“31 kasus tersebut meliputi 20 anak meninggal dunia, lima dirawat, empat anak sudah tidak dirawat dan masih selamat, dan dua kasus belum diketahui data lengkapnya,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Iman Murahman, dikutip dari laman serambinews, Kamis (20/10/2022) malam.
“Paling banyak temuan kasus itu ada di Banda Aceh,” lanjut Iman.
Menurut dr. Henny Andriani, SpA(K) dalam kanal Youtube IDAI TV, penyakit misterius ini disebut juga dengan istilah gangguan ginjal progresif akut atipikal. Ini terjadi ketika fungsi ginjal mengalami penurunan.
Satu hal yang membuat orang tua perlu waspada adalah karena penyakit ini memburuk lebih cepat dan terjadi secara tiba-tiba. Lantas, apa saja gejala yang perlu diwaspadai?
Henny menyebut bahwa gejala yang ditimbulkan cenderung sama dengan gejala penyakit ginjal lainnya. Dimulai dengan menurunnya produksi urine, hingga tidak kencing sama sekali.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk waspada jika buang air kecil anak tidak lancar. Frekuensi ideal anak buang air kecil adalah 5-6 kali dalam sehari, atau sekitar 4 jam sekali. Jika menjumpai jumlah dan frekuensi kencing anak berkurang, maka harus langsung dibawa ke dokter.
Namun, sebelum produksi urine menurun, ada juga beberapa gejala lain yang dapat terjadi pada anak, seperti:
Jika tidak segera ditangani, gejala yang lebih parah dapat muncul, ketika fungsi ginjal sudah menurun sekitar 50 persen. Beberapa gejala parah yang dapat terjadi meliputi: