Award Winners

Duka Palestina dan Kepedulian Kita

Duka Palestina dan Kepedulian Kita
Muhammad Iqbal, M.Pd. (Doc: Ist/Harian Reportase).  
Penulis
|
Editor

Oleh Muhammad Iqbal, M.Pd Guru SMP IT Al Kahfi

HARIANREPORTASE.com — Baru-baru ini kita mendapat kabar duka dari saudara seperjuangan di bumi palestina. Aksi peperangan antara Israel dan Palestina yang telah lama berlangsung, saat ini, kembali memanas.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai media massa, setidaknya ratusan korban telah berjatuhan. Pengepungan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, membuat masyarakat Palestina tertekan. Makan, minum, listrik, semuanya serba terbatas.

Meskipun saat ini keduabelah pihak bersepakat untuk melakukan gencatan senjata, namun tidak menutup kemungkinan aksi peperangan kembali terjadi karena menurut penilaian beberapa pengamat, salah satunya Directur Electronic Intifada Ali Abunimah bahwa gencatan senjata yang dilakukan antara Israel dan Palestina masih sangat rapuh.

Ia menjelaskan tidak menutup kemungkinan peperangan akan kembali terjadi jika ada salah satu pihak yang melanggar kesepakatan.

Semua kita pasti mengetahui bahwa ini bukanlah kali pertama konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina. Konflik antara keduanya telah dimulai sejak akhir abad ke -19.

Pada tanggal 2 November 1917 Inggris membuat Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina.

Baca Juga:  Sanusi Madli Sampaikan Ucapan Selamat Kepada Kapolda Aceh Yang Baru

Kemudian Israel secara sepihak menyatakan dirinya sebagai kaum Yahudi dan mulai menyerang Palestina untuk menguasai berbagai wilayah Palestina.

Berdasarkan laporan dari Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) pada tahun 2021, Israel telah menguasai sekitar 27 ribu meter kubik tanah sejak memproklamasikan diri sebagai negara pada 1948. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa Jumlah tersebut terus meningkat hingga mencapai 85 persen dari wilayah Palestina.

Selain itu Akibat dari konflik tersebut juga telah menyebabkan banyak korban jiwa. Berdasarkan data Kantor Koordinasi Kemanusiaan PBB (OCHA UN) sejak 2008-2021, sebanyak 5.739 orang Palestina telah meninggal dunia akibat konflik tersebut.

Kondisi ini seharusnya mampu menumbuhkan rasa kepedulian kita terhadap warga Palestina yang sampai sekarang hidupnya tidak lagi tenang. tembakan senjata dan serangan udara seolah telah menjadi sesuatu yang biasa mereka jumpai dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Antara Indonesia dan Palestina memiliki hubungan yang dekat.

Dulu ketika ingin memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaannya secara de facto pada tanggal 6 September 1944 adalah Palestina.

Baca Juga:  Pleno Kabupaten Tuntas, Berikut Daftar Anggota DPRK Pidie Jaya Periode 2024-2029

Hubungan baik tersebut terus berlanjut, hal ini bisa dilihat dari dukungan penuh Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina sebagaimana salah satu bunyi pidato yang disampaikan oleh bapak presiden pertama Indonesa Ir Soekarno yang menyatakan “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” .

Sampai sekarang dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina pun masih terus dilakukan, sebagai wujud duka palestina dan kepedulian kita.

Namun tidak semua masyarakat Indonesia membuka matanya terhadap konflik antara Israel – Palestina, disisi lain ada juga yang mengaitkan konflik tersebut dengan konflik agama, padahal jika dilihat dari sisi kemanusiaan maka jargon peduli Palestina memang sangat layak untuk dibuktikan.

Diantara bentuk kepedulian yang dapat dilakukan diantaranya adalah pertama, terus mendoakan agar warga Palestina diberikan keselamatan dan kemerdekaan. Doa adalah senjata bagi orang-orang yang beriman, penegak agama, dan cahaya bagi langit dan bumi.” Karena itu, sebagai senjata, sudah semestinya seorang mukmin dan Muslim menggunakan kesempatan tersebut untuk mendukung Palestina.

Baca Juga:  Unhan Buka PMB Jalur Beasiswa, Berikut Syarat, Jadwal, dan Cara Daftar

Kedua, terus menyuarakan kemerdekaan Palestina di berbagai media dan forum-forum baik dalam skala nasional maupun internasional. Selama ini pemberitaan konflik Israel-Palestina tidak terlalu banyak diketahui orang, maka dari itu dengan adanya update informasi yang terjadi secara berkelanjutan mampu terus membuka hati setiap orang untuk terus mendukung Palestina, dan yang terakhir adalah memberikan dukungan penuh baik dalam bentuk materil dan dukungan moril. Dengan langkah-langkah tersebut setidaknya menjadi bukti akan kepedulian kita terhadap Palestina.

Kita tidak bisa memprediksi kapan konflik Israel-Palestina ini akan berakhir. Yang pasti apabila konflik tersebut terus berlanjut maka wilayah Palestina akan semakin kecil dan jumlah korban yang berjatuhan pun akan semakin banyak, atas kondisi tersebut jika kita memandang dari sisi kemanusiaan, maka hendaknya rasa kepeduliaan terhadap Palestina mestilah terus dipertahankan dan ditingkatkan. Sebab duka palestina adalah duka kita, untuk itu mari terus berupaya dan membantu Palestina mewujudkan kemerdekaannya.

Duka palestina dan kepedulian kita.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar