Ternyata Hoaks, 54 ABG Aceh Besar Ajukan Dispensasi Nikah Akibat Hamil Duluan

Jantho, HARIANREPORTASE.com — Dalam beberapa hari ini masyarakat Aceh di hebohkan dengan pemberitaan media online, baik lokal maupun nasional terkait informasi adanya 54 ABG Aceh Besar ajukan dispensasi nikah karena hamil duluan.

Berita tersebut ternyata tidak benar atau hoaks, berita tersebut telah menimbulkan persepsi negatif terhadap Aceh, khususnya Aceh Besar.

Menyikapi berita tersebut Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menggelar rapat kordinasi tentang pencegahan pernikahan anak di bawah umur dan dispensasi nikah di aula lantai 2 kantor Bupati, Kota Jantho, Senin (13/2/2023).

Rakor yang dipimpin asisten 1 Pemkab Aceh Besar Farhan AP ini diikuti Ketua MPU Tgk H Nasruddin, ketua TP PKK Cut Rezky Handayani SIP MM, Kakankemenag Aceh Besar yang di wakili Kasubbag tata usaha H Khalid Wardana SAg MSi, Kepala KUA Kota Jantho Mustamir SAg, dan OPD terkait.

Dalam rakor tersebut terungkap bahwa pemberitaan berbagai media bahwa ” 54 ABG Aceh Besar ajukan dispensasi nikah karena hamil duluan” adalah hoaks alias informasi tersebut tidak benar.

Judul berita ini sangat tendensius dan merugikan masyarakat Aceh Besar dan tidak bisa dipertanggung jawabkan.

Anehnya banyak media nasional dan lokal melakukan copy paste berita tanpa konfirmasi kepada instansi terkait.

Menurut Humas Mahkamah Syar’iyah Aceh Besar Fadlia yang memberikan klarifikasi bahwa pihaknya sangat kaget dengan pemberitaan berbagai media yang bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi.

“Tidak ada 54 ABG di Aceh Besar yang hamil duluan kemudian mengajukan dispensasi nikah.” kata Fadlia

Fadlia menerangkan, Data di Mahkamah Syar’iyah yang mengajukan dispensasi nikah pada tahun 2022 sejumlah 54 orang, 2 orang di tolak karena tidak memenuhi syarat.

“Terdapat beberapa alasan untuk pengajuan dispensasi nikah yakni faktor ekonomi, putus sekolah dan hanya 2 kasus di sebabkan hamil di luar nikah, jadi dari mana datanya 54 ABG hamil duluan,” ungkap Fadlia penuh heran.

Sementara itu, Kasubbag tata usaha Kemenag Aceh Besar, H Khalid Wardana menyampaikan data dari Kemenag Aceh Besar bahwa tahun 2021 ada 42 orang yang meminta rekomendasi Kantor Urusan Agama (KUA) untuk pengajuan dispensasi nikah sedangkan tahun 2022 turun menjadi 38 orang.

Dispensasi nikah merupakan pemberian izin oleh pengadilan/mahkamah syar’iyah kepada calon suami/isteri yang belum berusia 19 tahun untuk melangsungkan pernikahan.

Urgensi dispensasi nikah adalah untuk di akuinya status perkawinan bagi pihak laki laki dan perempuan serta melindungi status anak agar menjadi anak sah dan bukan merupakan anak di luar nikah sebagaimana di atur dalam pasal 42 UU Perkawinan.

“Selama ini Kementerian Agama melalui KUA/penghulu dan penyuluh agama menggelar bimbingan perkawinan pra nikah untuk calon pengantin dan bimbingan pra nikah untuk remaja.” lanjut Khalid

“Kegiatan ini di harapkan dapat memberikan edukasi kepada remaja sebelum melangkah ke jenjang pernikahan sesuai dengan tuntunan agama dan regulasi yang berlaku.” tutup Khalid

Pimpinan OPD yang turut hadir pada acara rakor menyampaikan harapan agar media dapat menyampaikan informasi yang valid, berimbang dan penuh edukasi.

Para OPD yang berhadir diantaranya, Kadis Syariat Islam Rusydi SSos MSi, Kadis Pendidikan Dayah Adi Darma MPd, Kadis pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Drs Fadhlan, sekretaris Disdik Fakhrurrazi SE, sekretaris Dinsos Aulia Rahman dan Kabag Kesra Zaini SH.