Award Winners

50 Guru Dayah se Kota Banda Aceh Dilatih Penyusunan RPS

50 Guru Dayah se Kota Banda Aceh Dilatih Penyusunan RPS
50 Guru Dayah se Kota Banda Aceh Dilatih Penyusunan RPS, di Hotel Grand Permata Hati, Blang Oi Kecamatan Meuraxa pada tanggal 8-10 Nopember 2022.  
Penulis
|
Editor

“50 Guru Dayah se Kota Banda Aceh Dilatih Penyusunan RPS, Kegiatan Tersebut dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dayah dalam upaya menyongsong Implementasi Akreditasi Dayah Aceh 2022.”


Banda Aceh, HARIANREPORTASE.com — Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah) Kota Banda Aceh menyelenggarakan Pelatihan Rencana Pembelajaran Santri (RPS) bagi guru dayah se Kota Banda Aceh.

Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Grand Permata Hati, Blang Oi Kecamatan Meuraxa pada tanggal 8-10 Nopember 2022.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh 50 orang guru dayah dilingkup Kota Banda Aceh.

Kegiatan yang mengambil tema “Revitalisasi Kurikulum Dayah di Era Milenial”, menghadirkan tiga narasumber yang profesional dibidangnya yaitu: Tgk. Hasanuddin, M.Ed (Dosen STISNU Aceh), Tgk. Mustafa Husen, S.Pd.I (DPP ISAD Aceh) serta Tgk. Murtada, M.Pd (Guru Dayah Darul Ikhsan/Praktisi Kurikulum Dayah).

Baca Juga:  Daftar Beasiswa Yang Masih Dibuka Agustus 2023, Berikut Informasinya

Pj. Walikota Banda Aceh, Bakri Siddiq, SE, M.Si melalui Kepala Disdik Dayah Banda Aceh, Muhammad, S.Sos, MM, mengatakan bahwa Disdik Dayah Banda Aceh terus berusaha meningkatkan kompetensi guru dan santri dayah dalam upaya menyongsong Implementasi Akreditasi Dayah Aceh.

“Sebagai komitmen mendukung upaya peningkatan Kompetensi guru dan santri dayah serta mendorong Implementasi Akreditasi Dayah Tahun 2022, berbagai pelatihan telah dilakukan oleh Disdik Dayah Banda Aceh,” kata Muhammad

Kegiatan dimaksud diantaranya; Pelatihan Ilmu Falak, Pelatihan Publik Speaking, Menulis Ilmiah, Workshop Akreditasi Dayah, Penyusunan Rencana Pembelajaran Santri (RPS).

Lebih lanjut Muhammad mengatakan seluruh peserta diharapkan mampu menyusun dokumen RPS yang nantinya menjadi salah satu dokumen penilaian akreditasi dayah, karnanya pelatihan ini dinilai strategis.

Baca Juga:  Trans Meudiwana Lahirkan Legacy Baru Kemajuan Pariwisata Aceh

Muhammad mengatakan bahwa guru dayah nantinya akan terbiasa dengan tradisi budaya akademik, dimana setiap proses pembelajaran diawali dengan penyusunan RPS, sehingga siapa saja guru dayah yang mengajar bidang studi di setiap jenjangnya akan ada standar baku akademik, termasuk juga standar minimal tingkat ketuntasan materi.

“Ini penting dalam mengukur kompetensi santri dalam setiap bindang (materi pelajaran) di lingkungan dayah.” terang Muhammad

Muhammad menjelaskan, Tradisi ini baru dimulai di kalangan dayah salafiyah (tradisional) sementara dayah Terpadu, tentu sudah terbiasa, karena mengikuti pola sekolah formal lainnya dan gurunya pun sudah sering mengikuti berbagai pelatihan baik tingkat lokal, nasional maupun internasional.

Sementara itu, Kabid SDM dan Manajemen, Muhammad Syarif, SHI,M.H mengatakan 10 peserta terbaik akan diberikan bonus berupa uang pembinaan, setelah melakukan penilaian terhadap dokumen RPS yang disusun sesuai bidang keilmuan.

Baca Juga:  Pelaku Penembakan di Indrapuri Ditangkap, Ini Motifnya

Ketiga narasumber memberikan materi secara maraton. T. Hasanuddin (Tu Sudan) membahas materi ; Urgensi Kurikulum Dayah dan Analisa Penyusunan RPS, Tgk. Murtada, M.Pd mengulas materi; “Praktek Penyusunan RPS”, Tgk. Mustafa Husen, S.Pd.I mengulas materi; Kebijakan Pemerintah Aceh dalam Penyusunan RPS dilingkungan Dayah”.

Turut hadir pada kegiatan pembukaan Jailani, Pejabat Disdibud Banda Aceh, Surya Darma, unsur BMK Banda Aceh, Sayed Khawalid,MA Kasi PD Pontren Kanmenag Banda Aceh, Ridwan Ibrahim, S.Ag, M.Pd, Kadis Syariat Islam serta Drs. Sofyan Sulaiman, Wakil Ketua MPD Kota Banda Aceh (Red)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar