Award Winners

Banjir Bandang Libya, Korban Tewas Capai 6000 Jiwa

Banjir Bandang Libya, Korban Tewas Capai 6000 Jiwa
Kondisi kota Derna, Libya pasca banjir/Net  
Penulis
|
Editor

HARIANREPORTASE.com – Tim pencari korban banjir bandang yang melanda Negara Libya terus bekerja, hingga Rabu (13/9/2023), korban tewas mencapai 6000 jiwa.

Diprediksi korban tewas terus bertambah seiring waktu, mengingat 10.000 jiwa masih dinyatakan hilang.

Angka jumlah korban jiwa itu disampaikan petinggi Kementerian Kesehatan Libya Saadeddin Abdul Wakil seperti diberitakan CNN.

Ribuan jasad menumpuk di jalan kota Derna, wilayah pesisir utara Libya yang porak poranda diterjang banjir bandang imbas hujan deras dan bendungan jebol pada ahad malam (10/9/2023) yang lalu.

Baca Juga:  Gubernur Aceh Bahas Percepatan Pembebasan Lahan Pembangunan Kampus II Unsyiah Bersama Rektor

10 ribu orang yang masih hilang, diprediksi hanyut terbawa banjir hingga ke laut atau terkubur dalam puing bangunan.

Bencana alam ini membuat sebanyak 36.000 orang mengungsi dan 7000 jiwa terluka.

Kerusakan terlihat jelas di atas  kota Derna, di mana pusat kota yang padat penduduk, yang dibangun di sepanjang dasar sungai musiman, kini berupa tanah datar berbentuk bulan sabit dengan hamparan air berlumpur yang berkilauan di bawah sinar matahari.

Baca Juga:  Tahun Depan Kemenkes Rencanakan Vaksin Dosis Ketiga untuk Umum

Walikota Derna Abdulmenam al-Ghaithi memperkirakan jumlah kematian di kota itu bisa mencapai antara 18.000 hingga 20.000 berdasarkan jumlah distrik yang hancur akibat banjir.

Selain itu, Sebagian besar kota di kawasan Mediterania juga tersapu oleh semburan air yang dihasilkan oleh badai dahsyat yang menyapu dasar sungai yang biasanya kering.

Banjir membobol bendungan di atas kota tersebut. Gedung-gedung bertingkat runtuh, begitu juga pemukiman di mana keluarga-keluarga sedang tidur di dalamnya.

Pantai dipenuhi dengan pakaian, mainan, perabotan, sepatu, dan harta benda lainnya yang tersapu arus deras dari rumah-rumah.

Baca Juga:  Pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022

Jalanan tertutup lumpur tebal dan dipenuhi pepohonan tumbang serta ratusan mobil rusak, banyak yang terbalik atau terjatuh ke atap. Satu mobil terjepit di balkon lantai dua sebuah bangunan yang hancur.

Sementara itu, Menurut Direktur Pusat Medis Al-Bayda, dirinya mengatakan bahwa jumlah korban tewas bisa saja meningkat menjadi 20.000 orang. Hal itu dikarenakan setidaknya 10.000 orang telah dinyatakan hilang pasca banir bandang terjadi.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar