Award Winners

Cegah Stunting, TIM PKM Unsam Adakan Pelatihan Inovasi Produk Makanan Ringan dari Daun Kelor

Cegah Stunting, TIM PKM Unsam Adakan Pelatihan Inovasi Produk Makanan Ringan dari Daun Kelor
TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Samudra (Unsam) Langsa, Amelia, S.Pd., M.Si, Nurviana, S.Pd., M.PMat dan Sara Gustia Wibowo, S.Si., M.Si bersama peserta pelatihan pembuatan inovasi produk makanan ringan berupa nugget dan puding dari daun kelor sebagai makanan ringan bergizi untuk balita dalam upaya pencegahan stunting.  
Penulis
|
Editor

Langsa, HARIANREPORTASE.COM — TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Samudra (Unsam) Langsa, Amelia, S.Pd., M.Si, Nurviana, S.Pd., M.PMat dan Sara Gustia Wibowo, S.Si., M.Si mengadakan pelatihan dan pendampingan pembuatan inovasi produk makanan ringan berupa nugget dan puding dari daun kelor sebagai makanan ringan bergizi untuk balita dalam upaya pencegahan stunting.

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan stunting, melalui penyajian menu makanan sehat dan bergizi dengan memanfaatkan tanaman kelor ini dilaksanakan di Desa Sungai Pauh Pusaka, kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa, Provinsi Aceh.

“Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat dapat mengolah tanaman kelor menjadi kreasi olahan yang disukai oleh masyarakat, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari tanaman kelor, serta masyarakat bisa hidup sehat dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi,” kata Ketua TIM PKM Amelia, S.Pd., M.Si melalui keterangan tertulis kepada harianreportase.com, Rabu (27/7/2022).

Proses pelatihan diawali dengan melakukan demonstrasi atau memberikan contoh langsung oleh tim PKM mengenai cara pembuatan nugget dan puding daun kelor serta pengemasannya.

Baca Juga:  Kembali Turun, Berikut Rincian Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 24 September 2022

“Setelah adanya demonstrasi langsung dari tim PKM, mitra melakukan praktik langsung membuat nugget dan puding daun kelor serta pengemasan tentunya masih dibawah bimbingan tim PKM.” lanjut Amelia

Para Peserta Terlihat Antusias Mengikuti Pelatihan Inovasi Produk Makanan Ringan dari Daun Kelor.

Amelia menerangkan, Stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga tubuh anak lebih pendek dibandingkan usianya.

Stunting disebabkan oleh kurang gizi kronis yang terjadi dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

Sementara itu, kejadian stunting akan berdampak pada gangguan perkembangan fisik, mental, intelektual serta kognitif anak.

“Anak yang mengalami stunting hingga usia 5 tahun akan sangat sulit untuk disembuhkan dan akan berdampak hingga dewasa serta meningkatkan risiko keturunan dengan berat badan lahir yang rendah ( BBLR).” ujar Amelia

Amelia melanjutkan, Berdasarkan buku saku “Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kabupaten/Kota Tahun 2021” menunjukkan bahwa Provinsi Aceh berada di peringkat ketiga nasional sebagai daerah paling tinggi balita mengalami stunting dengan prevalensi kejadian stunting pada tahun 2021 adalah sebesar 33,2% dari keseluruhan kabupaten/kota di Aceh.

Baca Juga:  Dua Santriwati SMA Darul Quran Aceh Lulus Program Pertukaran Pelajar Internasional

Salah satu kabupaten/kota di Aceh yang tak luput dari kejadian stunting adalah Kota Langsa. Data menunjukkan prevalensi balita stunting di Kota Langsa pada tahun 2021 adalah sebesar 25,5%. Prevalensi balita stunting di Kota Langsa tergolong rendah dibandingkan kabupaten/kota lainnya yang ada di Aceh.

Meskipun demikian, kejadian stunting tetap menjadi suatu permasalahan yang menjadi prioritas utama pada pemerintahan Kota Langsa. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya Peraturan Walikota Langsa No. 14 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Stunting Terintegrasi di Kota Langsa.

“Daun kelor dapat dijadikan sebagai alternatif yang potensial untuk mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil karena pada daun kelor terdapat 14 kalori dan nutrisi antara lain berupa karbohidrat, protein, zat besi, kalium, magnesium, vitamin C, vitamin A, kalsium, dan asam folat,” lanjut Amelia

Baca Juga:  IKAMAPA Bogor Gelar Diskusi, Pertanian Aceh Bertahan Di Tengah Pandemi

Selain itu, terdapat pula serat, vitamin B, fosfor, tembaga, zinc, dan selenium. Protein dan asam folat adalah nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk ibu hamil dan mempengaruhi perkembangan anak di masa kehamilan.

World Health Organization (WHO) telah menginformasikan juga bahwa mengkonsumsi daun kelor menjadi alternatif yang dapat digunakan untuk memperbaiki masalah gizi (malnutrisi).

Daun kelor memiliki kandungan gizi yang tinggi, khasiat dan manfaatnya membuat tanaman kelor memiliki julukan Mother’s Best Friend dan Miracle Tree karena kelor dipercaya berpotensi untuk mengatasi kurang gizi, kelaparan, mencegah, dan mengobati berbagai macam penyakit di seluruh dunia.

Nugget dan puding dari daun kelor.

Kegiatan yang diikuti oleh para kader posyandu Desa Sungai Pauh Pusaka ini mendapat tanggapan positif dari geuchik Sungai Pauh Pusaka, Musliadi, S.Pd.

“Kegiatan ini memberikan manfaat dan ilmu khususnya untuk kader posyandu, diharapkan kegiatan ini dapat menambah wawasan kepada kader posyandu dalam menciptakan menu-menu mandiri sebagai PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada kegiatan posyandu,” ujar Musliadi

Bagikan:

Tinggalkan Komentar