Award Winners

Eksistensi Dayah Di Era Milenial

Eksistensi Dayah Di Era Milenial
  
Penulis
|
Editor

Oleh : Ayu Rahmadani, S.Pd

Harianreportase.com – Eksistensi Dayah di Era Milenial menarik dibahas seiring perkembangan zaman, dimana generasi terus tumbuh dalam perubahan.

Dayah merupakan lembaga pendidikan keagamaan, Selain itu juga berperan sebagai lembaga dakwah, serta lembaga pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi fitrahnya. Serta membuat manusia menjadi individu yang lebih baik.

Generasi sekarang atau yang dikenal dengan generasi milenial memiliki IQ (Intellectual Quotient) lebih baik, namun mengalami kemerosotan pada EQ atau EI (Emotional Intelligence) dan SQ atau SI (Spiritual Intelligence).

Hal ini membuat para generasi milenial mengalami kegagalan dalam meraih kesuksesan.

Demi meningkatkan EQ dan SQ, dayah sangat berperan dalam kehidupan generasi milenial. Hal ini disebabkan oleh fungsi dayah sebagai lembaga pendidikan keagamaan. EQ dan SQ biasanya didapatkan dari pembelajaran keagamaan.

Hal yang penting bagi pendidikan generasi milenial adalah pendidikan sosial, hal ini terdapat dalam berbagai aktivitas dayah yang mengharuskan individu untuk saling membantu.

Baca Juga:  Tolak Ukur Keberhasilan Pendidikan adalah Moralitas

Manusia hakikatnya adalah makhluk sosial. Hal ini berarti manusia membutuhkan manusia lainnya. Dalam interaksi manusia dibutuhkan adab. Adab digunakan untuk mempersuasifkan manusia lain.

Keeksisan dayah yang dulu tidak sama sepanjang masa. Dayah telah banyak mengalami polaritas yang naik-turun. Dimana dayah yang dulu sangat populer dan nama yang besar dibandingkan lembaga-lembaga pendidikan lainnya, khususnya Aceh.

Pada Masa kesultanan terdapat banyak “daar” dimasa lalu. mengutip hasil penelusuran Chairan M. Nur dari pusat penelitian UIN Ar-Raniry mengatakan dayah dahulu sangat eksis. Namun para pejuang-pejuang dayah tidak surut semangatnya walaupun kepopuleran dayah mengalami pasang surut.

Akibat pimpinan-pimpinan dayah dan kader-kader yang tetap berjuang demi eksistensi dayah hingga dapat kita rasakan  sampai sekarang ini.

Eksistensi dayah di era milenial saat ini kembali bangkit, mengutip pernyataan kepala Kantor Kementrian Agama Provinsi Aceh, Dr. Iqbal, “fakta mengembirakan tentang pesatnya pertumbuhan dayah di Aceh.”

Baca Juga:  Israel Lolos Piala Dunia di Indonesia, Legislator: Kemerdekaan Palestina Harga Mati

Eksisnya dayah juga menimbulkan minat pada generasi melenial untuk menjadi santri. meningkatnya peminat dayah tidak terlepas dari peran pemimpin- peminpin saat ini yang mayoritasnya berada di lingkup politik.

Banyak yang beranggapan bahwa dayah maupun alumni dayah hanya sebatas mengaji atau membaca kitab. Tidak adanya alumni yang menjadi pengdobrak dunia. Hal tersebut yang dipikirkan oleh masyarakat pada umumnya.

Namun, para alumni dayah telah banyak yang menjadi tokoh masyarakat. Baik dalam politik ataupun penegak hukum.

Seperti Haikal. salah satu alumni dayah yang lulus akpol tahun 2022. “Haikal, Alumni dayah darul ulum yang lulus Akpol,” (serambinews 2022)

Bahkan orang penting kedua di Indonesia yaitu K.H Ma’ruf Amin, yang menjabat wakil presiden Indonesia periode 2019-2024, merupakan alumni dayah.

Baca Juga:  Prodi Matematika Unsam Langsa Gelar Pelatihan KN-MIPA

Dengan hadirnya Ma’ruf Amin yang merupakan alumni dayah sebagai pesohor negeri membuat eksistensi dayah semakin populer. Hal tersebut mematahkan persepsi masyarakat bahwa alumni dayah tidak memiliki kemampuan bersaing dengan alumni non dayah.

Serta banyak juga alumni yang menjadi tokoh-tokoh penting direpublik ini yang tidak terekspos.

Oleh karenanya peminat pesantren maupun dayah di era milenial telah mondobrak hal-hal yang dulu tidak dapat dilakukan. Hal ini yang membuat para generasi milenial memiliki minat untuk menjadi santri.

Hal tersebut terlihat banyaknya pesantren atau dayah baru yang ada di Aceh. banyaknya dayah berarti banyaknya peminat untuk menjadi santri. Hal ini menunjukkan kembali eksisnya dayah di era milenial.

Penulis adalah Guru Dayah Tahfidz Al-Qur`an Baitussalihin, Peserta Pelatihan Penulisan Ilmiah yang dilaksanakan Oleh Disdik Dayah Banda Aceh, 15-17 Agustus 2022 di Hotel Kyriad Muraya Aceh

Bagikan:

Tinggalkan Komentar