Award Winners

Investasi Pendidikan Solusi Mengatasi Kemiskinan

Investasi Pendidikan Solusi Mengatasi Kemiskinan
Muhammad Iqbal, M.Pd. (Doc: Ist/Harian Reportase).  
Penulis
|
Editor

Oleh Muhammad Iqbal, M.Pd

HARIANREPORTASE.com — Jika mengacu pada data badan pusat statistik (BPS) tingkat kemiskinan di Indoneisa dari tahun ke tahun mengalami penurunan, BPS mencatat, jumlah penduduk miskin di Indonesia berkurang 1,04 juta jiwa menjadi 26,5 juta jiwa pada Maret 2022 dibanding Maret 2021.

Jika dibanding September 2020, jumlah penduduk miskin juga berkurang 1,05 juta jiwa. Tentu hal Ini adalah kabar baik yang tidak bisa dibantah, namun jika ditelusuri lebih mendalam lagi ternyata permasalahan kemiskinan di tanah air belum sepenuhnya teratasi.

Faktanya, masih tersimpan sejumlah persoalan serius tentang kemiskinan di Indonesia. Diantaranya adalah penurunan kemiskinan di daerah perkotaan yang relatif lambat.

Selama September 2020 hingga September 2021, tingkat kemiskinan di perkotaan hanya turun 0,32 persen. selanjutnya terkait kemiskinan di perdesaan. meskipun tingkat kemiskinan di perdesaan sudah turun signifikan, namun indeks keparahannya ternyata meningkat. Ini menandakan terjadinya pelebaran kesenjangan antar penduduk di bawah garis kemiskinan. Dari 0,57 pada September 2020, indeks keparahan kemiskinan perdesaan naik menjadi 0,59 persen pada September 2021.

Selain itu penurunan angka kemiskinan di tiap daerah juga belum merata. Daerah di luar pulau jawa seperti Papua masih memiliki angka kemiskinan yang meningkat setiap tahunnya.

Baca Juga:  Gubernur Ajak Pengusaha Australia Berinvestasi di Aceh

Itulah berbagai kondisi yang kita hadapi, ditambah lagi dengan kenaikan harga BBM yang diberlakukan saat ini, yang mengakibatkan berbagai bahan pokok mengalami kenaikan harga, begitu pun dengan tarif jasa. Hal Itu menunjukkan bahwa biaya hidup akan semakin besar dan kemiskinan pun menjadi dampak yang tidak bisa dielakkan.

Sungguh malang nasib masyarakat di bumi pertiwi, tinggal di daerah dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa, namun harus menelan pahit Karena hidup jauh dari kata sejahtera. Oleh karenanya diperlukan solusi penanggulangan dan preventif yang tepat atas permasalahan kemiskinan yang terjadi di tanah air.

Pendidikan adalah salah satu kunci utama dalam mewujudkan masyarakat sejahtera. masyarakat yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik akan hidup dengan aman dan sejahtera. Sebab mereka memiliki kemampuan yang dapat digunakannya untuk menghasilkan materi. Itulah yang menyebabkan pendidikan menjadi salah satu indikator dalam mengukur tingkat kesejahteraan.

Hal itu dikuatkan juga dengan penelitian Eli Aini. dari hasil penelitiannya ia menyimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan kesejahteraan.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Makan Siang Bersama Dengan Tiga Capres

Hanya saja sebagian masyarakat tidak menyadari akan pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kesejahteraan. Bagi mereka pendidikan hanya akan menghabiskan biaya yang ujungnya tidak selalu jelas menghasilkan, sehingga daripada sekolah lebih baik anak-anaknya diajarkan untuk bekerja mencari uang. Pandangan tersebut umumnya terdapat di masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dengan matapencaharian utama sebagai nelayan.

Selain itu dilansir dari laman yoursay.id umumnya generasi muda Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Menurut Hasto, kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tingkat pendidikan penduduk pada usia di atas 14 tahun hanya sebesar 8,5% dan tingkat kecerdasan generasi muda Indonesia berada pada urutan ke-72 dari 78 negara (Caesaria, 2020). Sungguh fakta yang sangat mengecewakan.

Untuk itu Konsep pendidikan sebagai sebuah investasi memang mesti dilaksanakan. Sebab pembangunan sektor pendidikan merupakan prasyarat kunci bagi pertumbuhan sektor-sektor pembangunan lainnya. Schultz (1961) dan Deninson (1962) memperlihatkan hasil kajiannya bahwa pembangunan sektor pendidikan dengan manusia sebagai fokus utamanya berhasil memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara, yaitu melalui peningkatan keterampilan dan kemampuan produksi dari tenaga kerja.

Baca Juga:  Kejagung Kembalikan Berkas Perkara Ferdy Sambo ke Bareskrim

Hal tersebut menjadi inspirasi bagi negara-negara maju,  yang mana di negara-negara tersebut pendidikan selain sebagai aspek konsumtif juga diyakini sebagai investasi modal manusia (human capital investment) dan menjadi “leading sektor” atau salah satu sektor utama.

Oleh karena itu perhatian pemerintah terhadap pembangunan sektor ini sungguh-sungguh, misalnya komitmen politik anggaran sektor pendidikan tidak kalah dengan sektor lainnya, pengembangan kurikulum yang dilaksanakan secara menyeluruh, sehingga keberhasilan investasi pendidikan berkorelasi dengan upaya mengatasi kemiskinan.

Di tengah berbagai persoalan kemiskinan yang terjadi di tanah air, setidaknya kembali membuka hati nurani kita bahwa hari ini kondisi bangsa kita tidak sedang baik-baik saja. Ada ratusan masyarakat yang sampai saat ini hidup ditengah bayang-bayang kemiskinan.

Meskipun pemerintah telah memberikan berbagai bantuan lewat berbagai program kepedulian, namun tetap saja itu semua belum cukup memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karenanya salah satu harapan besar adalah melalui investasi pendidikan, semoga dengan investasi tersebut melahirkan generasi emas yang siap berkontribusi menyelesaikan berbagai persoalan kemiskinan.

Penulis adalah Guru SMP IT Al Kahfi dan Anggota FLP Sumbar

Bagikan:

Tinggalkan Komentar