Banda Aceh, HARIANREPORTASE.com — Seluruh Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) se-Kota Banda Aceh menyurati DPW PPNI Aceh, Pada Sabtu (22/10/2022).
Hal tersebut dilakukan karena PPNI Kota Banda Aceh dinilai tidak bertanggung jawab pasca skorsing Musyawarah Daerah (MUSDA) III PPNI di Hotel Kryad Muraya, pada Sabtu (1/10/2022) yang lalu.
Setelah tiga minggu tidak ada tindak lanjut terkait Musda lanjutan, seluruh DPK PPNI se-Kota Banda Aceh menyurati DPW PPNI Aceh untuk meminta kejelasan pelaksanaan Musda lanjutan tersebut.
Surat yang turut ditembuskan kepada Ketua Dewan Pertimbangan PPNI Aceh dan Ketua MKEK Perwakilan PPNI Provinsi Aceh ini ditandangani oleh 13 DPK dari 15 DPK PPNI di Kota Banda Aceh.
Surat tersebut diserahkan langsung oleh Ketua DPK PPNI RSJ Pemerintah Aceh, Anita Safitri dan perwakilan dari DPK RSUD dr. Zainoel Abidin Aceh, H. Zulkarnaini, yang diterima langsung oleh sekretariat DPW PPNI Aceh.
Anita Safitri, salah satu utusan Musda III DPD PPNI Kota Banda Aceh menyampaikan kekecewaan sehingga pihaknya merasa dipermainkan karena tidak kunjung ada kejelasan terkait pelaksanaan Musda lanjutan sesuai dengan yang telah disepakati bersama.
“Saat deadloc kita sepakati bersama Musda diputuskan ditunda, pelaksanaan Musda lanjutan dilaksanakan selambat lambatnya 1 (satu) minggu setelah penundaan tersebut,” ujar Anita melalui keterangan tertulis kepada harianreportase.com, Sabtu (22/10/2022).
Namun sampai saat ini, belum ada informasi apapun baik dari DPD PPNI Kota Banda Aceh maupun dari DPW PPNI Aceh yang hadir selaku peninjau saat penundaan Musda sebelumnya.
“Kita berharap agar PPNI Aceh menindaklanjuti dengan serius sesuai aturan organisasi sehingga Musda PPNI Kota Banda Aceh dapat dilaksanakan secara bermartabat,” tutup Anita
DESIGN WEB OLEH ACEH WEBSITE
