Award Winners

Penuhi Syarat Supaya Ibadah Diterima

Penuhi Syarat Supaya Ibadah Diterima
Direktur Pendidikan dan Pengajaran Pesantren Oemar Di Yan, Anggota MPU Aceh Besar, Afrizal Sofyan, SPdI, MAg. (Doc: Harian Reportase).  
Penulis
|
Editor

“Penuhi Syarat Supaya Ibadah Diterima, Demikian tema Khutbah yang akan disampaikan oleh Anggota MPU Aceh Besar Ustaz Afrizal Sofyan, S.PdI, M.Ag di Masjid Besar Abu Indrapuri, Aceh Besar, 2 Desember 2022/7 Jumadil Awal 1444 H.”


Aceh Besar, HARIANREPORTASE.com — Anggota MPU Aceh Besar Ustaz Afrizal Sofyan, S.PdI, M.Ag mengatakan, semua hamba yang beribadah berharap, seluruh ibadahnya di terima oleh Allah SWT sebagai amal saleh, sehingga memberikan dampak positif dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Peribadatan seorang hamba yang muslim akan diterima oleh Allah SWT sebagai amal saleh apabila dilakukan dengan ikhlas dan benar.

Hal itu akan disampaikan oleh Ust Afrizal Sofyan dalam khutbah Jumat di Masjid Besar Abu Indrapuri, Aceh Besar, 2 Desember 2022/7 Jumadil Awal 1444 H.

Dia mengutip pendapat Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir yang memberikan ukuran ibadah yang benar yaitu, “Dan ini adalah dua rukun amalan yang diterima, yaitu harus ikhlas karena Allah SWT dan harus sesuai dengan syariat Rasulullah Saw”.

Baca Juga:  Hasil Sidang Isbat Kemenag, Idul Adha Jatuh pada 10 Juli 2022

Ungkapan senada, katanya, disampaikan juga oleh Al Fudhail bin ‘Iyad rahimahullah sebagaimana dikutip dalam kitab Majmu’ Fatawa, “Amalan saleh adalah amalan yang paling ikhlas dan paling benar.” Ada yang bertanya, “Wahai Abu Ali apa yang dimaksud paling ikhlas dan paling benar?” Al-Fudhail menjawab, “Jika amalan itu ikhlas namun tidak benar maka tidak diterima. Jika benar, namun tidak ikhlas maka juga tidak diterima. Amalan yang diterima adalah yang menggabungkan antara ikhlas dan benar. Ikhlas adalah beramal karena Allah dan benar adalah sesuai sunnah”.

Dalam hal ini, Ibnu Qayyim Al Jauzi dalam kitabnya Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’ menyimpulkan, amal saleh itu adalah amal perbuatan yang terlepas dari riya dan yang terikat dengan sunnah.

Baca Juga:  Isra' Mi'raj Sebagai Momentum Perbaiki Kualitas Ibadah Shalat

Dari pendapat ulama tersebut, Afrizal Sofyan menyimpulkan, bahwa ibadah seseorang akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi amal saleh apabila, pertama, pelaksanaan ibadah harus dilandasi dengan iman kepada Allah Swt. Artinya, seseorang yang melaksanakan ibadah harus yakin bahwa itu merupakan perintah dari Allah Swt.

“Jika tidak dinyatakan secara tegas bahwa ibadah tersebut termasuk perintah atau anjuran Allah SWT, tetap harus berlandaskan apakah ibadah itu merupakan perintah atau anjuran Nabi Muhammad Saw. Dengan demikian, umat muslim yakin bahwa ibadah tersebut sesuai dengan syariat, serta yakin akan diterima dan mendapat balasan berupa pahala dari Allah SWT,” tambahnya.

Kedua, urai Afrizal Sofyan, ibadah yang dilaksanakan harus dilandasi dengan ilmu. Artinya, seorang muslim harus mengetahui dan memahami bahwa ibadah yang dilakukan benar-benar sesuai dengan syariat atau ajaran Islam dan merupakan tuntunan Nabi Muhammad saw.

Baca Juga:  Monyet Yang Makan Pisang, Ayam Yang Disalahkan!

Oleh sebab itu, iman dan ilmu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.

Sementara yang ketiga, kata pengajar Pesantren Oemar Di Yan ini, ibadah yang dilaksanakan harus dilandasi dengan ikhlas. Apapun bentuk ibadah dan amalan yang dilakukan umat muslim, harus berlandaskan rasa ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari sifat riya yang dapat merusak amal ibadah seseorang.

“Mari kita berdoa sebagaimana doanya khalifah Umar bin Khattab r.a yang dikutip oleh Imam Ibnu Qayyim Aljauzi dalam kitabnya Al Jawab Al Kafi, Ya Allah, jadikanlah seluruh amalku sebagai amal shalih dan jadikanlah amalanku hanya murni untuk wajah-Mu dan janganlah jadikan dalam amalku sedikitpun untuk seorang makhluk,” imbau Afrizal Sofyan di penghujung khutbah.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar