Award Winners

Profil Nadiem Makarim, Pendidikan, Karier dan Bisnis

Profil Nadiem Makarim, Pendidikan, Karier dan Bisnis
Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. (Doc: Ist/Kemendikbud)  
Penulis
|
Editor

HARIANREPORTASE.com — Profil Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Republik Indonesia, Mulai dari pendidikan, Karier dan Bisnis.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi (Mendikbud Ristek) dengan nama lengkap Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. lebih dikenal dengan nama Nadiem Makarim.

Nadiem Makarim  adalah seorang pengusaha yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-K.H Ma’ruf Amin, yang dilantik pada 23 Oktober 2019.

Siapakah sosok Nadiem Makarim yang saat ini menahkodai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sejak 2019 hingga sekarang?

Berikut Profil Nadiem Makarim, Riwayat Pendidikan, Karier serta Bisnis

Pria kelahiran Singapura, 4 Juli 1984 menjalani proses pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura.

Nadiem menyelesaikan Sekolah Menengah Atas (SMA) nya di United World College of Southeast Asia, Singapura, Tahun 2002.

Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, Nadiem melanjutkan kuliah di Universitas Brown, Amerika Serikat dengan mengambil jurusan Hubungan Internasional dan memperoleh gelar Bachelor of Arts (BA).

Nadiem juga sempat mengikuti pertukaran pelajar di London School of Economics.

Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pascasarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.

Kemudian Nadiem melanjutkan pendidikan di Harvard Business School dengan jurusan Administrasi Bisnis, dan berhasil meraih gelar Master of Business Administration (MBA).

Setelah lulus dari Harvard Business School, Nadiem memilih kembali ke tanah air dan melanjutkan kariernya di Indonesia.

Karier

Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company tahun 2006 hingga 2009.

Baca Juga:  USK Kembali Kukuhkan Empat Profesor

Kemudian ia mendirikan perusahaan Zalora Indonesia tahun 2011.

Pada tahun 2011 ia menjabat Co-Founder dan Managing Director Zalora Indonesia.

Pada 2012, Nadiem memutuskan keluar dari Zalora untuk membangun perusahaan rintisan (startup) sendiri, termasuk Gojek yang pada waktu itu memiliki 15 karyawan dan 450 mitra driver.

Saat di Zalora Indonesia, Nadiem mendapat kesempatan membangun perusahaan rintisan besar dan bekerja dengan sejumlah talenta terbaik di kawasan Asia.

Nadiem mendirikan Gojek pada 2010 dan kini Gojek sudah menjadi salah satu dari 19 dekakorn di dunia, dengan valuasi Gojek mencapai US$10 miliar.

Nadiem membangun Gojek dengan mengajak tiga temannya yang mempunyai bakat dan naluri bisnis yang sangat baik untuk patungan modal, yaitu Jurist Tan, Mickey, dan Brian Cu.

Gojek pertama kali berdiri sebagai pusat panggilan, menawarkan hanya pengiriman barang dan layanan ride-hailing dengan sepeda motor.

Sekarang, Gojek telah bertransformasi menjadi aplikasi besar, menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai dari transportasi, pengantaran makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik hingga platform pembayaran digital yang dikenal dengan GoPay.

Karier bisnis Nadiem Makarim di Gojek membawanya masuk dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia.

Nadiem Makarim diperkirakan memiliki nilai kekayaan mencapai US$100 juta.

Saat ini Gojek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia.

Gojek juga mengembangkan sayapnya bersama perusahaan unicorn Tokopedia dengan memutuskan merger dan membuat entitas gabungan bernama GoTo sejak Mei 2021.

Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan sebesar US$550 juta atau sekitar Rp7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.

Baca Juga:  Kapolda Buka Vaksinasi Massal Sektor Jasa Keuangan di Aceh

Sambil mengembangkan Gojek, Nadiem juga menjadi Chief Innovation Officer Kartuku tahun 2013 sampai dengan 2014.

Saat awal berdiri, Kartuku tidak ada kompetitor dalam sistem pembayaran non-tunai di Indonesia.

Kartuku kemudian diakuisisi Gojek untuk memperkuat GoPay.

Mendikbud Ristek

Kemudian, Pada 23 Oktober 2019, Nadiem Makarim dipilih presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Mendikbud Ristek dan mengambil bagian dalam Kabinet Indonesia Maju.

Selama menjadi menteri, Nadiem Makarim membuat beberapa kebijakan untuk pendidikan dasar hingga atas, diantaranya adalah Mengganti Ujian Nasional (UN) dengan Ujian Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

Sekolah diberikan kepercayaan penuh untuk melakukan Ujian Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

Sistem penilaian pada ujian kompetensi berupa karya tulis, penugasan kelompok, dan sebagainya.

Melakukan Ujian Untuk Siswa Di Tengah Jenjang Sekolah (kelas 4, 8, dan 11).

Dengan adanya kebijakan ini, ujian tidak bisa digunakan sebagai dasar penilaian untuk masuk ke jenjang berikutnya.

Menyederhanakan Rencana Pembelajaran (RPP).

Dengan kebijakan ini, guru diberikan kebebasan untuk membuat dan mengembangkan RPP.

Melakukan Sistem Zonasi Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Kebijakan ini, bisa menambah kuota jalur siswa berprestasi yang sebelumnya 15 persen menjadi 30 persen.

Selain itu, konsep Merdeka Belajar bagi jenjang perkuliahan seperti: Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) diberikan keleluasaan dalam membuka atau mendirikan program studi baru.

Pengecualian berlaku untuk prodi kesehatan dan pendidikan.

Program re-akreditasi yang bersifat otomatis untuk seluruh peringkat dan bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang sudah siap naik peringkat.

Baca Juga:  17 Karya Budaya Aceh Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi dan melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (SKS).

Kebebasan PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) dan akan dipermudah oleh Kemendikbud Ristek PTN BLU dan Satuan Kerja Instansi Pemerintah (Satker) untuk menjadi PTN BH.

Pada masa pandemi Covid-19, Nadiem memutuskan untuk memperbolehkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) digunakan untuk membeli pulsa internet bagi guru dan siswa.

Lalu siswa maupun mahasiswa diperbolehkan belajar dari rumah atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Dan juga ada keringanan UKT kepada mahasiswa yang terdampak Covid-19.

Penghargaan Nadiem Makarim

Berikut penghargaan yang pernah diraih oleh Nadiem Makarim, melansir dari situs Gramedia.

The Straits Times Asian of The Year (2016) atas inovasinya membangun Gojek, dan merupakan orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut sejak pertama kali didirikan pada tahun 2012.

Gojek masuk ke dalam Fortune’s top 50 Companies That Changed The World (2017) karena Gojek dinilai mampu mengubah tren masyarakat ke arah yang modern dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat melalui sektor jasa transportasi.

Masuk daftar Bloomberg (2018) atas berkembangnya Gojek. Nadiem bergabung dengan tokoh-tokoh yang memiliki inovasi di berbagai bidang.

Penghargaan Nikkei Asia Prize ke 24 (2019) kategori Inovasi Ekonomi dan Bisnis. Nadiem merupakan penerima termuda dan Gojek dianggap ikut andil dalam pengembangan di kawasan Asia.

Demikian Profil Nadiem Makarim, Pendidikan, Karier dan Bisnis yang dirangkum Harianreportase.com, Sabtu (1/10/2022) dari berbagai sumber, utamanya dari laman Wikipedia, Kompas, Gramedia.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar