Award Winners

Ratusan Peserta FASI Aceh Besar Antusias Ikuti Perlombaan

Ratusan Peserta FASI Aceh Besar Antusias Ikuti Perlombaan
630 Peserta dari jenjang Taman Kanak-kanak Al-Quran (TKA), Taman Pendidilan Al-Quran (TPA), dan Ta’limul Quran lil Aulad (TQA) mengikuti Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) Aceh Besar sejak 28 Oktober 2021 sampai dengan 1 November 2022.  
Penulis
|
Editor

Jantho, HARIANREPORTASE.com – Ratusan Peserta Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) Kabupaten Aceh Besar terlihat sangat antusias mengikuti berbagai perlombaan.

Kegiatan yang dilaksanakan sejak 28 Oktober 2021 sampai dengan 1 November 2022 ini diikuti oleh 630 peserta dari 45 Taman Pendidikan Quran (TPQ) di Aceh Besar.

Mereka terdiri dari jenjang Taman Kanak-kanak Al-Quran (TKA), Taman Pendidilan Al-Quran (TPA), dan Ta’limul Quran lil Aulad (TQA).

Hal itu disampaikan oleh Ketua Panitia Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) Kabupaten Aceh Besar, Ustaz Taqwallah SPdI, Sabtu (29/10/2022).

Taqwallah menjelaskan, Bidang yang diperlombakan diantaranya cabang tartil, azan dan iqamah, nasyid, peragaan salat, cerdas cermat agama, mewarnai gambar, ceramah agama dan menggambar.

“Pada jenjang TQA ditambah empat cabang, yaitu tilawah, tahfiz juz amma, kisah islami dan kaligrafi,” kata Taqwallah yang juga Dirda LPPTKA BKPRMI Aceh Besar.

Baca Juga:  BKPRMI Aceh Sesalkan Pernyataan Kadisdik Aceh Terkait Vaksinasi Siswa

Taqwallah menjelaskan, para pemenang nantinya akan berkompetisi ditingkat provinsi.

“Ini menjadi motivasi bagi guru agar semangat membina generasi islami terus terbina,” ucap Taqwallah

Taqwallah menyampaikan terima kasih kepada panitia atas kontribusinya sehingga FASI ini dapat berjalan sukses.

“Terimakasih kepada pengurus TPQ, dan dewan hakim, sehingga even ini berlangsung sesuai harapan.” Ujar Taqwallah

Sementara itu, Ketua BKPRMI Aceh, Dr Mulia Rahman MA mengatakan pentingnya para guru dalam meningkatkan kompetensi diri dan menyesuaikan kurikulum, agar santri yang dibina nantinya berkualitas.

Mulia berharap, pengurus BKPRMI Aceh Besar, ustaz, dan ustazah dapat bersama sama mengawal proses pendidikan di Aceh Besar, termasuk dalam pendanaan kegiata, islami yang memang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini.

Mulia berharap, kedepan penting untuk memastikan memilih orang yang peduli terhadap pendidikan Islam.

“Pilihlah orang orang yang berpikir untuk umat, masjid, dan Islam,” tegasnya.

Baca Juga:  Kemenag Rancang 40 Layanan KUA untuk Semua Agama, Ini Daftarnya

Mulia mengingatkan bahwa anak-anak yang belajar di TPA saat ini merupakan calon dan kader pemimpin dimasa yang akan datang, maka mereka harus benar-benar dibina dengan baik.

Menurutnya, antusiasme orang tua saat ini sudah cukup tinggi, karena itu dewan hakim harus memberi kepastian dapat bekerja profesional, tidak pilih kasih, sehingga yang terpilih sebagai pemenang banar benar layak mendapatkan juara.

Mulia juga mengingatkan para peserta untuk dapat tampil dengan sempurna, apapun hasilnya yang penting sudah berusaha, karena itu orang tua harus terus memberikan motivasi kepada anaknya bila nanti belum beruntung menjadi juara.

“Apa pun hasilnya, itulah yang terbaik, hanya saja perlu bimbingan lebih dari orang tua agar anak tetap bersemangat,” ujar Dr Mulia Rahman.

Sementara, Wakil Ketua DPRK Aceh Besar, Zulfikar Aziz mengajak semua elemen untuk menjadikan FASI ini sebagai ajang dalam meningkatkan kreatifitas dan wadah dalam menjaring generasi terbaik.

Baca Juga:  Kabid Antar Lembaga BKPRMI Aceh Timur Meninggal, BKPRMI Aceh Sampaikan Dukacita

“Tunjukkan yang terbaik supaya bisa melangkah ke tahap selanjutnya, demi mengharumkan nama Aceh Besar di level provinsi. Buktikan, bahwa kita bisa merebut kembali juara yang pernah diraih sebelumnya,” harap Zulfikar.

Menurut Zulfikar, FASI ini menjadi ajang penguatan nilai nilai Alquran dan syariat Islam bagi anak, apalagi diera digital saat ini yang rentan membuat anak lalai.

Dirinya berharap Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh Besar dapat menjadikan FASI ini sebagai agenda tahunan dan bermitra dengan BKPRMI Aceh Besar.

“Lakukan pendekatan, supaya rutin masuk anggaran,” tegas Politisi PKS ini.

Tanpa kompetisi, lanjut Zulfikar, sangat sulit untuk melihat semangat anak-anak dalam belajar keagamaan.

“Mereka bisa hadapi tantangan era digital yang berpotensi melalaikan ini,” harap Zulfikar

Bagikan:

Tinggalkan Komentar