Award Winners

USK Kukuhkan 5 Profesor Baru

USK Kukuhkan 5 Profesor Baru
Ketua Senat Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Abubakar, MS mengukuhkan lima profesor baru USK yang berlangsung di gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Kamis (2/6/2022). (Doc: Humas USK).  Harian Reportase
Penulis
|
Editor

Banda Aceh, Harian Reportase — Universitas Syiah Kuala (USK) kembali mengukuhkan lima profesor baru dalam Sidang Senat Terbuka di Gedung AAC Dayan Dawood, Kamis (2/6/2022).

Pengukuhan yang dipimpin langsung oleh Ketua Senat Prof. Dr. Ir. Abubakar, MS. ini dilaksanakan secara daring dan luring.

Kelima profesor tersebut adalah Prof. Dr. A. Halim, M.Si, Prof. Dr. Eng. Ir. Sugiarto, ST., M.Eng, Prof. Dr. Drs. Mukhlis Yunus, MS, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si dan Prof. Dr. drh. Muhammad Hambal.

Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU dalam sambutannya menyampaikan, meskipun dalam dua tahun terakhir ini terjadi pandemi Covid-19, namun laju pertumbuhan jumlah profesor di USK relatif terjaga, bahkan cenderung meningkat dalam dua tahun terakhir ini.

“Kita sangat berharap, bahwa mereka yang saat ini berjabatan lektor kepala, segera mencapai jabatan fungsional tertinggi mereka,” harap Rektor.

Rektor menyebutkan, kepakaran kelima profesor baru ini sangat penting bagi kemashalatan ummat. Misalnya Kajian Prof. Halim dalam pendidikan sains sangat penting untuk mengatasi permasalahan peserta didik selama ini dalam memahami sains.

Baca Juga:  PKM Dosen Unsam, Pemberdayaan KUB Sakura Melalui Penggunaan Bubu Payung di Kuala Langsa

Karena kegagalan dalam memahami sains ternyata mempengaruhi upaya peningkatan kompetensi lainnya. Di sisi lain, ilmu sains terus berkembang dari satu konsep keilmuan ke konsep keilmuan lainnya.

“Prof. Halim mencoba untuk mengatasi permasalahan ini melalui pendekatan e-learning yang terintegrasi,” lanjut Prof Marwan

Sementara Prof. Sugiarto, mengkaji tentang upaya mengatasi kemacetan yang selama ini menghantui warga kota dengan mitigasi kemacetan.

Maka kajian Prof. Sugiarto ini sangat menarik lanjut rektor, karena mencoba untuk menganalisis permasalahan transportasi tersebut dengan mengembangkan Disagregat model.

Sebuah model yang dibangun berdasarkan teori perilaku rasional dalam pengambilan keputusan pergerakan transportasi.

“Kajian ini sangat tepat untuk diterapkan, Karena dapat digunakan untuk mengkaji efektivitas kebijakan transportasi. Dengan demikian, kita bisa menemukan formula kebijakan yang efektif untuk mengurai permasalahan transportasi selama ini,” terang Rektor jebolan University of Birmingham Inggris ini.

Baca Juga:  SE Gubernur Aceh Tuai Polemik, Ini Tanggapan SIGA4P Aceh

Berikutnya Prof. Mukhlis Yunus, MS dengan kajian menganalisis motivasi kerja aparatur pemerintah. Kajiannya menghasilkan bahwa upaya untuk meningkatkan kinerja ASN harus difokuskan pada upaya peningkatan motivasi mereka dengan menyediakan lingkungan kerja yang kondusif, pemberdayaan ASN yang proporsional dan profesional, pengembangan talenta potensial, dan pengaturan skema pengembangan karir profesional, tepat sasaran dan tidak tebang pilih serta pilih kasih.

“Kajian ini harus menjadi rujukan bagi pemangku kebijakan, demi menghadirkan budaya organisasi atau institusi pemerintahan yang baik, Selama ini, kita sering mendengar keluhan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dari institusi pemerintahan,” ujar mantan Dekan Fakultas Teknik Unsyiah ini.

Selanjutnya, Prof. Agussabti yang mengkaji tentang bagaimana menerapkan kebijakan penyuluhan pertanian berbasis digital.

Selama ini kegiatan penyuluhan pertanian, khususnya di Aceh masih dilaksanakan secara konvensional.

Baca Juga:  Airmata Srigala

Akibatnya, kegiatan penyuluhan menjadi kurang dinamis dan kurang optimal di tengah kemajuan teknologi, khususnya dibidang teknologi digital.

“Kajian Prof. Agussabti ini merupakan inovasi pertanian yang sangat penting, Kajian ini mampu menjawab berbagai permasalahan pada kegiatan penyuluhan pertanian selama ini,” ujar Rektor.

Lalu Prof. Hambal yang meneliti bagaimana mengatasi penyakit parasit zoonosis dengan pendekatan metode parasitologi molekular.

Selama ini upaya mengatasi penyakit parasit biasanya menggunakan obat kimia yang beredar di pasaran.

Namun penggunaan yang tidak sesuai aturan telah menyebabkan terjadinya resistensi yang cukup tinggi.

Oleh sebab itu, perlu upaya untuk mengurangi penggunaan obat kimia tersebut serta berusaha mencari obat baru yang alami.

“Untuk itulah kajian Prof. Hambal merupakan terobosan yang sangat penting dalam mengatasi penyakit parasit yang selama ini telah menjadi ancaman serius sektor peternakan di Indonesia,” tutup mantan Wakil Rektor Bidang Akademik ini.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar