Award Winners

Perbedaan Aturan SBMPTN 2023 dengan SBMPTN 2022

Perbedaan Aturan SBMPTN 2023 dengan SBMPTN 2022
Nadiem Makarim mengumumkan ditiadakannya seleksi nasional berdasarkan tes mata pelajaran pada live streaming Merdeka Belajar episode 22: Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Rabu (7/9/22). (Doc: Kompas).  
Penulis
|
Editor

Jakarta, HARIANREPORTASE.com — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) resmi mengubah aturan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2023.

Aturan SBMPTN 2023 yang paling berubah, dihapusnya Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Tidak ada lagi tes mata pelajaran, yang ada hanya Tes Potensi Skolastik atau TPA.

Hal ini diungkapkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim saat acara konferensi pers Merdeka Belajar episode ke-22. Nantinya, hanya tes potensi skolastik yang akan diujikan pada SBMPTN 2023.

Alasan dihapusnya tes mata pelajaran atau TKA, karena baik siswa dan guru terbebani dengan latihan dan belajar materi pelajaran Ujian Tes Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN sesuai pemilihan kelompok ujian.

Selain itu, materi yang diujikan terlalu banyak dan terfokus hanya pada mata pelajaran (mapel) tertentu.

Siswa pun pada akhirnya hanya fokus pada mata pelajaran yang diujikan, sementara mata pelajaran lain dianggap tidak penting.

Inilah, pada akhirnya kualitas pembelajaran menjadi menurun.

Orangtua juga terbebani dengan biaya yang tidak sedikit untuk bimbingan belajar (bimbel) para siswa dalam menghadapi SBMPTN.

Baca Juga:  Hajj dan Sejarah Religiositas Manusia

Sehingga, siswa dari keluarga kurang mampu lebih sulit untuk masuk PTN.

Perbedaan SBMPTN 2022 dan SBMPTN 2023 SBMPTN tahun 2022

  1. Sebelumnya, untuk mengikuti SBMPTN 2022 siswa harus mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA), Tes Potensi Skolastik (TPA) dan tes Bahasa Inggris.
  2. Seluruh peserta SBMPTN tahun 2022 dibagi ke dalam 3 kelompok ujian sesuai dengan prodi yang dipilih:
    • Kelompok Ujian Sains dan Teknologi (Saintek) dengan materi ujian TPS, Bahasa Inggris, dan TKA Saintek (Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi).
    • Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum) dengan materi ujian TPS, Bahasa Inggris, dan TKA Soshum (Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi).
    • Kelompok Ujian Campuran (Saintek dan Soshum) dengan materi ujian TPS, Bahasa Inggris, TKA Saintek, dan TKA Soshum.
  1. Materi SBMPTN 2022 lebih memfokuskan hafalan dibanding penalaran.

SBMPTN tahun 2023

  1. Pada SBMPTN 2023, TKA dihapus dan calon peserta SBMPTN tak harus fokus pada mata pelajaran sesuai kelompok ujian. Tidak ada lagi siswa yang harus belajar fisik, kimia, biologi, atau geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi demi masuk PTN pilihan.
  1. Soal ujian SBMPTN 2023 akan berupa penalaran, bukan hafalan.
  2. Calon peserta SBMPTN 2023 hanya akan mengikuti Tes Potensi Skolastik (TPS) yang berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran pemecahan masalah. Tes skolastik akan mengukur kemampuan siswa berdasarkan: Kemampuan bernalar siswa. Potensi kognitif. Penalaran matematika. Literasi dalam bahasa Indonesia. Literasi dalam bahasa Inggris.
Baca Juga:  Pelantikan Ditunda, Sekda Taqwallah Jadi Plh Gubernur Aceh

Aturan SBMPTN 2023 terbaru

Aturan SBMPTN tahun selanjutnya diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2022 Tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana Pada Perguruan Tinggi Negeri.

1.Peserta bisa ikut 2 kali tes SBMPTN

Pada pasal 6 ayat 3, SBMPTN tetap diselenggarakan beberapa kali dalam tahun berjalan dan setiap calon mahasiswa dapat menempuh paling banyak 2 kali tes.

2.PTN bisa menambahkan persyaratan portofolio untuk Prodi Seni dan Olahraga.

PTN bisa menambahkan syarat portofolio Prodi Seni dan Olahraga.

Pada pasal 7 ayat 2, PTN dapat menambahkan persyaratan selain portofolio untuk program studi tertentu yang membutuhkan keterampilan spesifik.

Baca Juga:  Gubernur Aceh Ikuti Rakorbangnas BMKG Bersama Presiden Jokowi

Dengan catatan, tambahan persyaratan portofolio diajukan oleh PTN kepada Kementerian.

Penyelenggaraan SBMPTN 2023

Pada pasal 11 ayat 1, pelaksanaan SBMPTN dapat dilakukan pada semester akhir tahun ajaran berjalan sebelum pengumuman kelulusan pendidikan menengah sampai dengan setelah pengumuman kelulusan pendidikan menengah pada tahun ajaran berjalan.

Daya tampung SBMPTN 2023

Pada pasal 15 ayat 3, daya tampung SBMPTN perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) dan yang tidak berbadan hukum berbeda.

Daya tampung atau kuota PTN yang bukan berbadan hukum minimal 40 persen.  Sedangkan PTN yang berstatus PTN-BH, minimal 30 persen.

Kemudian pada pasal 16 ayat 2, jika daya tampung SNMPTN tidak memenuhi, maka bisa dialihkan ke SBMPTN.

Syarat peserta SBMPTN 2023 Persyaratan peserta SBMPTN sebagai berikut:

  1. Siswa tahun terakhir pada pendidikan menengah yang akan lulus pada tahun berjalan.
  2. Lulusan pendidikan menengah paling lama 3 tahun terakhir.

Sumber : Kompas

Bagikan:

Tinggalkan Komentar