Award Winners

Dari Gampong Nusa ISKADA Menyusun Bakti

Dari Gampong Nusa ISKADA Menyusun Bakti
  Harian Reportase
Penulis
|
Editor

Oleh : Bung Syarif

Harian Reportase — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno baru saja mengumumkan 50 besar desa wisata terbaik se-Indonesia dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), salah satunya adalah Gampong Nusa.

Dari Aceh, diwakili oleh Gampong Nusa, di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. Ketua Lembaga Pariwisata Nusa, Nurhayati Muhammad yang juga Pembinan DPW ISKADA Aceh Besar mengatakan, sejak tsunami 2010 desa ini bangkit, sehingga adanya penghargaan tingkat nasional ini membuat warga gampong berbahagia.

“Respons masyarakat di Gampong Nusa semua masyarakat di sini sangat bersyukur dan bangga. Bahkan ada yang menanyakan, apalagi yang harus dilakukan untuk Desa Nusa lebih indah dan lebih cantik,” kata Nurhayati Muhammad, seperti dikutip Serambinews.com, beberapa waktu lalu.

Nurhayati mengatakan, salah satu keunggulan Gampong Nusa yakni merupakan satu-satunya desa di Aceh yang setelah tsunami membuat pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Baca Juga:  FKIP USM Gelar 2nd International Conference on Education

“Masyarakat di Gampong Nusa tidak dibayar, tetapi murni masyarakat sendiri yang mengumpulkan sampah, sehingga bisa dibuat kerajinan tangan, seperti tas, bunga, kotak tisu, kotak pensil, dan sebagainya,” katanya.

Ia menyebutkan kerajinan tangan seperti kotak tisu yang terbuat dari sampah organik, yaitu dari dedaunan.

Inilah penggalan kisah sederhana Kak Nur, kami menyebutnya. Saat meuramin, makan Si Itek di Malam Sabtu (4 Februari 2022, Pukul 21.00 Wib di Gampong Nusa).

Malam itu kami bincang-bincang sederhana sesama kader diantaranya : Kanda Baharuddin, Kanda Nurhayati, Khairul Laweung, Marwidin Mustafa, Haikal Ilyas, Kanda Nazar (Kader Iskada Aceh Utara), Yusuf G.Moeda, Azwir Nazar (Mantan Presiden PPI Turki) serta beberapa Kader ISKADA junior.

Diskusi santai yang dipandu Azwir Nazar, mantan Ketua DPW ISKADA Banda Aceh yang semakin qece dan aduhai ini berlangsung renyah dan lugas.

Baca Juga:  Guru Honorer Masa Kerja Minimal Tiga Tahun Langsung jadi PPPK Tanpa Tes

Di ISKADA tak ada yang tak kenal beliau, srikandi yang luar biasa dan bersahaja ini. Sangat setia bersama Iskada. Dasar ini pula momentu Milad Iskada ke-49 (5 Februari 1973-5 Februari 2022).

Kolaborasi DPP ISKADA Aceh dengan DPW ISKADA Banda Aceh menentukan pilihan Gampong Nusa sebagai pusat tuju perayaan Milad ISKADA.

Sebagai mana di pahami Ikatan Siswa Kader Dakwah (ISKADA) merupakan salah satu ormas Islam di Aceh yang banyak melahirkan kader ulama kala itu.

Di dirikan oleh Prof. Ali Hasyimi, Tgk Abdullah Ujong Rimba, A. Rahman Kaoy dkk 5 Februari 1973. Bermarkaz di Menara Selatan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Kala itu ISKADA satu-satunya Ormas lokal yang sangat disegani di Aceh sebelum lahirnya HUDA, RTA. Banyak Kader ISKADA kini menyebar diberbagai bidang. Ada yang jadi politisi, birokrat, pengusaha, pimpinan dayah, pengusaha, trainer, guru, da`i, penyiar, jurnalis, dosen serta berbagai profesi lainnya.

Baca Juga:  Ditengah PPKM, Layanan di Disdik Dayah Kota Banda Aceh Tetap Berjalan Lancar

Kader ISKADA bek meu ep-ep ungkap alm. A.Rahman Kaoy. Dimana saja berada harus ada warna. Misi dakwah tetap jalan.

Kak Nur, salah seorang pawang wisata gampong nusa telah membuktikan pada dunia. Bersama Adinda tercintanya Rubama Muhammad (Dekru), telah mengantarkan Gampong Nusa pada pusaran dunia. Gampong yang ramah dan terbuka bagi dunia.

Taksalah kalau Milad ke-49 menjadikan locus utama di Gampong Nusa. Tahniah, Krue semangat. ISKADA menyusun bakti.

*Penulis adalah Sekjen DPP ISKADA Aceh, Kabid PSI pada Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh, Alumni Lemhannas/Tannasda Tahun 2007

Bagikan:

Tinggalkan Komentar