Award Winners

Lebih Hemat, Durasi Pelaksanaan Haji 2023 Dipangkas

Lebih Hemat, Durasi Pelaksanaan Haji 2023 Dipangkas
Ilustrasi Dana Haji. (Dok: Ist)  
Penulis
|
Editor

Jakarta, HARIANREPORTASE.com – Durasi pelaksanaan haji tahun 2023 dipangkas, dari 40 hari menjadi 30 hari, formula ini dibuat demi menekan biaya Rp. 1,2 triliun, sehingga penggunaan anggaran menjadi lebih hemat.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VIII DPR, Kemenag, hingga PT Garuda Indonesia di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Hilman mengatakan, bahwa masa operasional haji sangat tergantung pada rentang proses pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji.

Berdasarkan Circular dari General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi No 50867/2 tertanggal 11 Mei 2022, lanjut Hilman, masa penerbangan keberangkatan jemaah haji Indonesia dilakukan selama 30 hari. Demikian juga dengan penerbangan saat kepulangan jemaah. Sebab, kuota haji reguler Indonesia lebih 200 ribu jemaah.

“Peraturan yang dikeluarkan oleh GACA yang pertama adalah surat edaran mereka di awal yang menegaskan bahwa operasional penerbangan haji saat ini bagi negara dengan jumlah jemaah lebih dari 30.000 orang adalah 30 hari,” kata Hilman

Baca Juga:  Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah

Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia sudah sepakat bahwa kuota haji tahun ini adalah 221.000 orang jamaah. Kuota ini terdiri atas 203.320 jamaah haji reguler, dan 17.680 jamaah haji khusus. Sementara untuk petugas haji ditetapkan sebanyak 4.200 orang.

GACA dalam edarannya membagi tiga kelompok masa penerbangan berdasarkan jumlah jemaah. Negara dengan jemaah kurang 20ribu, masa penerbangan (baik saat berangkat maupun pulang) adalah 20 hari. Negara yang mengirimkan 20 – 30 ribu jemaah, masa penerbangan 25 hari. Sementara negara dengan lebih 30ribu jemaah, durasi penerbangannya adalah 30 hari.

“Penutupan bandara pada 4 Zulhijjah, sehingga kami tarik 30 hari ke belakang untuk 30 hari masa keberangkatan jemaah haji Indonesia. Diperkirakan, jemaah kloter pertama terbang 24 Mei 2023,” jelas Hilman.

Baca Juga:  Dayah Darul Quran Aceh Wisuda 158 Santri Tingkat SMA dan SMP

“Demikian juga pasca puncak haji, bandara Arab Saudi, baru dibuka 15 Zulhijjah. Sehingga kami jadwalkan penerbangan kepulangan jemaah 30 hari ke depan. Sehingga jemaah kloter terakhir pulang 2 Agustus 2023,” sambungnya.

“Fase dari 4 – 15 Zulhijjah inilah sebenarnya tahap penyelenggaraan ibadah haji. Lebih kurang 12 hari. Makanya dalam rancangan kami, masa tinggal jemaah sekitar 42 hari,” katanya lagi.

Hingga saat ini, kata Hilman, Kementerian Agama terus menjalin komunikasi dengan pihak Arab Saudi mengenai kemungkinan mengurangi masa tinggal jemaah. Hal ini sejalan dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun Komisi VIII DPR.

“Upaya mengurangi masa tinggal jemaah terus dilakukan. Kita terus jalin komunikasi dengan otoritas di Saudi,” tandasnya.

Baca Juga:  Mohammad Haikal Resmi Jabat Ketua Badan BMA

Sementara itu, Komisi VIII DPR membeberkan 30 hari durasi ibadah haji yakni 9 hari di Madinah, 6 hari di hari-hari Tasyrik, dan 15 hari di Makkah.

“Komisi VIII mengharapkan dan telah melakukan perhitungan kebutuhan haji, semestinya pelaksanaan ibadah haji cukup 30 hari,” kata Wakil Ketua Komisi VIII Marwan Dasopang di gedur DPR, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Ia berharap pemerintah dapat bersungguh-sungguh dalam menjalankan 30 hari pelaksanaan ibadah haji.

“Kami dapat menghitung bahwa akan terjadi penghematan anggaran dari sisi anggaran itu bisa kita hemat sekitar Rp1,2 triliun.

“Maka karena itu, sejak sekarang memulai pembicaraan dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan 30 hari (ibadah haji),” ucap Marwan.

Menurut Marwan, selain bisa menghemat anggaran haji, pengurangan durasi pelaksanaan haji bisa membuat jemaah lebih senang.

“Dan kami berkeyakinan jemaah pasti merasa senang dengan hari yang kita sebutkan dengan durasi 30 hari saja,” ujarnya.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar