Award Winners

Ratusan Guru Honorer Yang Lolos PPPK Terancam Batal Diangkat Jadi ASN

Ratusan Guru Honorer Yang Lolos PPPK Terancam Batal Diangkat Jadi ASN
Perbedaan PNS dengan PPPK. Masa kerja, seleksi, hak, dan status kepegawaian.(Shutterstock)  
Penulis
|
Editor

HARIANREPORTASE.com — Sebanyak 320 guru honorer yang dinyatakan lulus seleksi nasional Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur terancam batal diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Melansir laman kompas.com, Ahad (4/6/2023), ratusan guru honorer tersebut terancam batal diangkat sebagai ASN disebabkan oleh keterbatasan anggaran.

“Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKSDM) menyampaikan meninjau kembali penggajian, sehingga ratusan guru honorer yang lolos seleksi nasional mengadu ke DPR pada Rabu 31 Maret kemarin,” kata Ketua Komisi 1 DPRD Situbondo Hadi Prianto, Sabtu (3/6/2023).

Baca Juga:  Mengurai Inspirasi Pahlawan Bangsa

Menurut Hadi, ratusan guru honorer yang telah lolos seleksi PPPK nasional oleh pemerintah pusat sebetulnya sudah dipertimbangkan dan perhitungan terkait alokasi anggaran.

Menurut politikus dari Partai Demokrat tersebut dalam anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) yang ditransfer oleh pemerintah pusat untuk sarana prasarana dan pendidikan Kabupaten Situbondo sebesar Rp 72 miliar.

“Sedangkan untuk penggajian PPPK Tahun 2022 dan 2023 diambil dari DAU Bebas sebesar Rp 42 miliiar, cuman persoalannya pihak eksekutif masih ragu di Tahun 2024 tidak dapat untuk anggaran yang sama,” ucapnya.

Baca Juga:  Beasiswa S2 dan S3 Bagi Guru dan Dosen Tahun 2023

Kekurangan guru Hadi pun meminta pemerintah daerah Situbondo juga mempertimbangkan kurangnya tenaga pengajar di Situbondo.

Dalam catatannya yang diterima dari Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, saat ini di tingkat sekolah dasar (SD) kekurangan guru agama sebanyak 291 orang, guru olahraga 227 orang.

Sedangkan guru di SMP kekurangan guru sebanyak 285 orang.

“Kasihan anak didik kita yang membutuhkan guru tenaga profesional. Kemarin yang mengisi guru agama, guru olahraga adalah guru sukwan yang digaji perbulan Rp 200 ribu,” katanya.

Baca Juga:  Keluarga Mahasiswa Aceh Mesir Berikan Penghargaan Kepada Gubernur Nova

Terpisah, Kepala BKSDM Kabupaten Situbondo Syamsuri menyatakan terkait permasalahan tersebut masih sedang dipertimbangkan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo. Nanti setelah selesai akan ada pengumuman resminya.

“Nanti kalau sudah selesai pertimbangan akan kami umumkan hasilnya,” ucapnya.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar