Award Winners

Anak Demam, Orang Tua Jangan Panik, Berikut Tips Menangani Anak Demam

Anak Demam, Orang Tua Jangan Panik, Berikut Tips Menangani Anak Demam
Foto Ilustrasi  
Penulis
|
Editor

HARIANREPORTASE.com — Belakangan sejak kasus gagal ginjal akut mulai mencuat yang diduga disebabkan oleh obat sirup, orang tua mulai resah dan bingung bagaimana menangani anak demam.

Jika sebelumnya, orang tua dengan mudah menghadapi anak demam, cukup dengan membeli sirup pada apotek atau kios kios terdekat. namun saat BPOM, IDAI dan Kemenkes mengimbau agar orang tua menghindari penggunaan obat sirup, orang tua mulai bingung bagaimana cara menangani anak demam selain dengan obat sirup.

Dilansir dari laman UM Surabaya, Jum’at (21/10/2022) Berikut sejumlah Tips menangani anak saat terjadi demam tinggi dari dr. Gina Noor Djalilah, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya yang juga dokter Spesialis Anak.

Hal yang paling mengkhawatirkan bagi orang tua adalah saat anak sakit. Kondisi sakit yang paling menakutkan ialah ketika anak mengalami demam tinggi.

Demam memang merupakan gejala paling dominan dari sekian banyak penanda sakit pada anak.

Baca Juga:  Pentingnya Sifat Tawadhu

Menurut Gina, pertama adalah tetap tenang dan jangan panik dahulu.

Kedua, melakukan ukur suhu anak dengan menggunakan thermometer. Penting untuk orang tua memiliki thermometer di rumah. Apabila anak mengalami suhu diatas 37.5 C maka anak sudah mengalami demam.

“Ketiga kompres seka dengan air hangat. Kompres air hangat pada bagian lipat ketiak dan lipat selangkangan selama 10-15 menit untuk membantu menurunkan demam. Lakukan secara berkala selang 30-45 menit,” tutur Gina

Keempat gunakan pakaian dan selimut yang tipis. Pakaian yang terlalu tebal berisiko menaikan suhu tubuh Si Kecil. Atur suhu ruangan senyaman mungkin dan tidak terlalu panas. Buka jendela kamar agar sirkulasi udara cukup baik dan suhu ruangan tetap terjaga.

Kelima cukupi kebutuhan cairan dengan minum. Biasanya ketika anak sedang tidak enak badan cenderung enggan makan dan minum.

“Ketika demam, anak butuh mendapatkan asupan cairan yang cukup karena air di dalam tubuh mereka cepat hilang karena ia berkeringat atau karena ia banyak pipis,” imbuhnya lagi.

Baca Juga:  Umat dan Kepemimpinan Global

Menurut Gina, jika anak demam disertai dengan muntah dan diare, air dalam tubuh dapat dengan mudah hilang. Karena itu, orang tua perlu mendorong anak untuk mengkonsumsi cairan, baik minuman hangat maupun air putih bersuhu normal.

Keenam, Makan Makanan Hangat.
Makan makanan hangat, seperti bubur atau sup ayam, dapat membantu anak untuk tetap terjaga staminanya walaupun sedang tidak fit.

Jangan lupa untuk menambahkan asupan buah-buahan yang kaya akan vitamin C, karena vitamin C sangat membantu meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan bakteri atau virus penyebab demam pada anak.

Ketujuh pijatan ringan.
Salah satu cara mengatasi anak demam tinggi dengan alami adalah dengan memijatnya dengan ramuan herbal, seperti minyak esensial. Campurkan minyak tersebut dengan bawang putih, minyak kelapa, hingga asam jawa. Oleskan ke bagian kaki, tangan, dan perut anak.

Baca Juga:  Dewan Dakwah Aceh Merasa Kehilangan

Kedelapan jaga suhu ruangan.
Menjaga suhu ruangan artinya kamar atau ruangan yang ditempati anak tidak memiliki suhu yang panas maupun terlalu dingin.

Kesembilan, hindari penggunaan kipas angin yang terlalu kuat.
Salah satu penyebab demam tinggi adalah adanya angin yang masuk ke dalam tubuh anak. Untuk mengatasinya, orang tua bisa menjauhkan anak dari jangkauan kipas angin.

Terakhir, istirahtalah yang cukup.
Saat suhu tubuh anak naik, maka pastikan anak untuk beristirahat cukup dalam ruangan yang tenang.

Tidur memiliki banyak manfaat bagi tubuh ketika sedang mengalami demam, termasuk di antaranya adalah memungkinkan tubuh untuk memulihkan energi yang dihabiskan oleh sistem kekebalan tubuh karena melawan infeksi.

“Tidur juga membantu menghilangkan stres akibat sakit. Selama tidur, tubuh anak akan mengisi kembali sel-sel yang telah hilang termasuk sel darah putih yang memiliki fungsi vital melawan bakteri dan virus dalam tubuh,” pungkas Gina.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar