Award Winners

Di Boikot, Saham Sejumlah Perusahaan Pro Israel Anjlok

Di Boikot, Saham Sejumlah Perusahaan Pro Israel Anjlok
  
Penulis
|
Editor

HARIANREPORTASE.com — Gerakan boikot produk pro israel yang dikampanyekan oleh penduduk dunia pro kemanusiaan telah berdampak pada anjlok nya saham sejumlah perusahaan, baik perusahaan milik israel maupun perusahaan pro israel.

Gerakan boikot sejumlah produk tersebut akibat dari tindakan israel yang membantai ribuan penduduk sipil Palestina dalam hari hari terakhir ini.

Bukan hanya membantai anak anak, perempuan dan lansia saja, namun Israel juga memusnahkan sejumlah tempat sakral, seperti Masjid, Gereja, Rumah Sakit, bahkan kamp pengungsian tak luput dari serangan rudal nya.

Baca Juga:  Silaturahmi dan Doa Bersama Menuju Aceh Damai dan Sejahtera

Dilansir dari Daily News of Egypt, pada Jum’at (3/11/2023), aksi boikot tersebut telah dilakukan di berbagai negara sejal 10 Oktober lalu.

Beberapa perusahaan yang gencar diboikot antara lain Pepsi, McDonal’s, Walt Disney, Starbucks, KFC, dan Netflix.

Menariknya, akibat kampanye boikot yang disuarakan melalui media sosial turut berimbas kepada penurunan harga saham-saham milik perusahaan-perusahaan multinasional.

Saham PepsiCo, misalnya, turun ke level terendah sejak mencapai USD157,9 per saham. Sebelumnya, saham Pepsi masih diperdagangkan USD164,3 per saham per 10 Oktober.

Ada juga Saham Walt Disney juga amblas ke posisi 0,59 persen pada 12 Oktober, mencapai USD83,1 per saham.

Baca Juga:  Aliansi Muslimat Aceh Minta DPRA Tolak RUU TPKS

Saham McDonald’s juga ikut turun ke level terendah sejak 27 Oktober 2022, di mana telah mencapai rekor posisi terendah USD245,5 per saham pada 12 Oktober.

Saham perusahaan besar lainnya yang turut berguguran ada Starbucks juga terkena dampak kampanye boikot, namun tidak sebesar perusahaan lain.

Saham Starbucks amblas menjadi USD91,4 per saham pada perdagangan 12 Oktober. Kondisi ini menjadi harga terendah sejak boikot dimulai.

Saham Netflix juga mengalami volatilitas lantaran kampanye boikot. Di mana, sempat mencapai harga terendah sejak Mei 2023 pada 18 Oktober, yakni USD346,5 per saham.

Baca Juga:  Daftar KIP Kuliah 2024, Berikut Ketentuan dan Tahapannya

Tak ketinggalan, saham KFC juga menunjukkan tren penurunan tajam sejak kampanye boikot dimulai. Saham restoran waralaba ini mencapai USD1,286 per saham pada akhir sesi perdagangan 23 Oktober yang merupakan level terendah sejak Mei 2023.

Bila gerakan boikot terus berlanjut, maka diprediksi tidak lama lagi saham sejumlah perusahaan akan jatuh pada titik terendah bahkan bisa bangkrut dan tutup.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar