Aceh Besar, Harian Reportase — Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Fakultas Kelautan dan Perikanan Menenggelamkan 30 Artificial Reefs (Terumbu Buatan) secara bertahap di sekitar Pulau Ahmad Ramayang dan Perairan Lamnga, Aceh Besar, Minggu, (22/8/2021).
Sebelumnya kegiatan tersebut telah disosialisasikan kepada masyarakat nelayan setempat terkait akan adanya penenggelaman terumbu buatan untuk mendukung ekosistem di perairan tersebut.
Penenggelaman melibatkan 6 penyelam profesional dari USK yang terdiri dari Sayyid Afdhal Elrahimi, SKel, MSi., Muchlis, SKel., Muhammad Nasir, SKel., Dedi Saputra, SKel., Rizaul Halim yang diketuai oleh Rianjuanda, SKel., MSi dan didampingi Ahli Perikanan Edy Miswar, MSi dan Ahli Akuakultur Kavinta Melanie, MSc.
Panitia pelaksana, Rianjuanda, SKel, M,Si mengatakan, proses penenggelaman terumbu karang buatan melibatkan juga para tenaga pengajar dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan USK, yang juga merupakan dosen prodi PSP FKP USK, penenggelaman dilakukan pada kedalaman 10 meter di bawah permukaan laut.
“Terumbu ini terbuat dari konsentrat semen, berbentuk setengah lingkaran, berdiameter 50 cm, tinggi 60 cm, ketebalan 2 Inchi, memiliki 8 lubang kecil pada sisinya, memiliki berat 30-35 (Kg) per unit atau jika ditotalkan berat keseluruhan mencapai 1 ton,” ujar Rianjuanda
Proses penurunan terumbu buatan yang telah dirancang sebelumnya, diturunkan secara hati-hati dan ditata dengan rapi di bawah laut agar berfungsi maksimal nantinya.
Dekan FKP USK Prof. Muchlisin ZA, SPi., MSc menambahkan, Banyak manfaat yang bisa diperoleh nantinya dari terumbu buatan ini, seperti, sebagai rumah ikan, daerah memijah dan asuhan ikan-ikan kecil, meningkatkan produktivitas dan biodiversitas perairan, terbentuknya komunitas terumbu karang baru.
“Serta menjadi sumber pendapatan nelayan dari hasil tangkapan ikan nantinya,” ujar Prof. Muchlisin
Sementara itu, Ketua Prodi PSP FKP USK, Rizwan, ST., MT dalam wawancara singkat mengatakan, pihaknya berharap kegiatan yang dilakukan ini bisa bermanfaat bagi nelayan sekitar, sehingga tidak perlu melaut jauh-jauh dalam menangkap ikan, karena dengan adanya terumbu buatan ini akan mengundang banyak ikan nantinya.
Kegiatan ini disponsori oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Syiah Kuala dan didukung oleh Panglima Laot Lhok Krueng Raya Aceh Besar, Panglima Laot Lhok Lamnga Aceh Besar, Laboratorium Penangkapan Ikan USK, DKP Aceh, DKP Aceh Besar, PSDKP Lampulo, Laboratorium Genbio USK, PRKP USK, ODC USK, Humas USK, UKM Inprotek Maritim, UKM Hitayaka, KBA Astra Banda Aceh, mahasiswa dan masyarakat nelayan setempat.
Menutup kegiatan, Panglima Laot setempat berharap, semoga terumbu buatan ini bermanfaat bagi nelayan kita.
“Selain itu kita juga berharap semua nelayan agar proaktif dalam menjaga kelestarian lingkungan laut dengan melakukan praktek-praktek penangkapan ikan yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan,” demikian keterangnya. (*)