Award Winners

NASA Prediksi Kiamat Internet Terjadi Pada 2025, Ini Penyebabnya

NASA Prediksi Kiamat Internet Terjadi Pada 2025, Ini Penyebabnya
Ilustrasi internet. (Dok. Shutterstock)  
Penulis
|
Editor

HARIANREPORTASE.com — Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memprediksi akan terjadi kiamat internet akibat adanya badai matahari yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2025.

Badai tersebut diperkirakan dapat memicu gangguan pada perangkat elektronik serta memengaruhi satelit di atmosfer.

Akibatnya, ada potensi muncul gangguan internet, sinyal ponsel, dan televisi satelit selama berbulan-bulan atau disebut kiamat internet.

Benarkah Badai Matahari dapat menyebabkan gangguan internet?

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (5/7/2023), Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha menjelaskan bahwa prediksi badai Matahari menyebabkan kiamat internet pada 2025 sudah lama diungkapkan NASA dan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA).

Baca Juga:  Polres Bener Meriah Raih Treasury Award DJPB 2022 Provinsi Aceh

Badai Matahari adalah kejadian di mana kutub Matahari berubah yang menyebabkan dilepaskannya milyaran partikel yang mengandung elektromagnetik ke dalam Tata Surya.

Meskipun partikel Matahari akan tersebar di Tata Surya, Pramata mengungkapkan lapisan udara yang mengelilingi Bumi akan membuat efeknya tidak terasa bagi tubuh manusia.

Namun, kondisi berbeda bisa terjadi di berbagai sistem telekomunikasi yang bekerja menggunakan sinyal radio seperti satelit, radio, dan televisi.

“Efek gelombang elektromagnetik yang dilepaskan oleh Matahari pada saat terjadi badai Matahari dapat mengganggu proses pengiriman serta penerimaan sinyal,” kata nya

Baca Juga:  Ini Daftar Obat Sirup Berbahaya Hasil Temuan BPOM

Benarkah badai Matahari memicu kiamat internet?

Namun Pratama juga menyatakan bahwa prediksi kiamat internet atau kondisi Bumi benar-benar kehilangan sinyal internet akibat badai Matahari tidak sepenuhnya benar.

Hal itu karena tidak semua sistem telekomunikasi dan internet akan terkena imbas dari badai Matahari.

Menurut dosen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) ini, komunikasi melalui fiber optic tetap akan dapat berjalan seperti biasa.

Menurutnya, fiber optic atau serat fiber merupakan teknologi layanan internet yang menyalurkan sinyal melalui kabel.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Diminta Segera Teken RPP Zakat Pengurang Pajak untuk Aceh

“Hanya saja mungkin kapasitas yang bisa ditampung akan berkurang karena sebagian transmisi sinyal masih menggunakan satelit dan radio yang akan terganggu pada saat terjadi badai Matahari,” jelasnya.

Di sisi lain, menurut Pratama, badai Matahari hanya terjadi selama siklus tertentu. Seingga gangguan yang terjadi pada sistem komunikasi satelit dan radio hanya akan terjadi beberapa saat waktu puncak badai Matahari saja.

Setelah puncak badai Matahari usai, semua sistem komunikasi akan dapat kembali berfungsi normal.

“Meskipun akan dapat kembali mengalami gangguan jika ada badai Matahari selanjutnya,” tambahnya

Bagikan:

Tinggalkan Komentar