Award Winners

Tak Libatkan Warga, Rapat Penyelesaian Persoalan Mesjid Rukoh Ditolak

Tak Libatkan Warga, Rapat Penyelesaian Persoalan Mesjid Rukoh Ditolak
Mesjid Jamik Silang Rukoh Blang Krueng. (Dok: Ist)  
Penulis
|
Editor

Banda Aceh, HARIANREPORTASE.com — Konflik yang terjadi di Gampong Rukoh kecamatan Syiah Kuala akhir-akhir ini semakin memprihatinkan, pasalnya selain tak adanya solusi kongkret sesuai harapan masyarakat, Muspika Syiah Kuala justru dinilai telah melakukan langkah-langkah yang terkesan hanya sepihak, Sehingga ratusan masyarakat Rukoh pun melaksanakan rapat dalam rangka menyikapi rapat tertutup yang sebelumnya dilaksanakan muspika Syiah Kuala.

“Warga gampong Rukoh menggelar rapat umum Jumat 2 Juni 2023 lalu, rapat yang dipimpin oleh saya sendiri Aziz Nurahman dihadiri lebih seratusan warga yang terdiri tokoh masyarakat, terdiri dari perwakilan tuha peut dan pemuda. Rapat ini merupakan upaya menyikapi rapat sebelumnya yang difasilitasi oleh Muspika Syiah Kuala yang membahas tentang pemilihan pengurus mesjid yang direncanakan akan dilaksanakan besok Senin, 5 Juni 2023,” kata tokoh masyarakat Rukoh Azis Nurrahman, melalui keterangan tertulis kepada Harianreportase.com Ahad (4 /6/2023).

Baca Juga:  Trans Meudiwana Lahirkan Legacy Baru Kemajuan Pariwisata Aceh

Menurut keputusan rapat, kata Azis, penyelesaian mesjid yang digagas muspika terkesan terburu-buru, pasalnya Muspika tidak pernah melibatkan seluruh elemen yang terlibat dengan kepengurusan mesjid.

“Tidak pernah dilakukan hearing atau silaturrahmi dengan komponen masyarakat, seperti tokoh masyarakat, pengurus mesjid, pemuda bahkan tuha Peut saja hanya ketua yang diundang. Selanjutnya penyelesaiannya juga tidak menjawab substansi masalah hari ini yang memicu konflik yaitu penghambatan pembangunan mesjid. Apalagi akhir-akhir ini mencuat issu baru, bahwa penghambatan itu terkait motif ekonomi walaupun ada bantahan yang terkesan dipaksakan,” jelasnya.

Baca Juga:  Penutupan MTQ Ke-31 Berlangsung Meriah, Lambeutong Raih Juara Umum

Lanjut Azis, calon pengurus mesjid yang dikirim dari Gampong Rukoh juga tidak melalui musyawarah Gampong. Ironisnya lagi, orang yang ditunjuk juga tidak dihadirkan dalam rapat pengambilan keputusan.

“Mempertimbangkan beberapa hal tersebut masyarakat mendesak Pemko Banda Aceh untuk menghentikan sementara proses mediasi sampai seluruh elemen masyarakat yag terkait dengan mesjid didengar pendapatnya,” ujarnya.

Azis menyebutkan, keputusan untuk pemilihan pengurus mesjid diambil hanya dengan dihadiri oleh keuchik Rukoh dan Blang Krueng dan ketua tuha peut Gampong Rukoh dan Gampong Blang Krueng.

Baca Juga:  Eks Kadisdik Aceh Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Korupsi Pengadaan Wastafel

“Penyelesaian mesjid itu terkesan tak lebih hanya untuk melindungi kepentingan Keuchik Rukoh. Untuk itu, kami dari warga gampong Rukoh tentunya menolak hasil keputusan tersebut,” tegasnya.

Konflik gampong yang bermula dari larangan Keuchik Rukoh kepada pengurus dan tokoh masyarakat menggalang bantuan untuk pembangunan mesjid baik itu bersumber dari dana pemerintah maupun sumbangan ikhlas ini sempat menggegerkan ibukota Banda Aceh. Bagaimana tidak, bahkan da’i kondang Ustadz Abdul Somad turut mengomentari peroalan yang kini melanda pembangunan mesjid gampong tersebut.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar