Aceh Besar, HARIANREPORTASE.com — Mudir Pondok Tahfizh Al Qur’an Al Misbah Banda Aceh, Abdurrahim Abu Zubaidah, akan menyampaikan khutbah Jumat 2 September 2022 bertepatan /5 Shafar 1444 H di Masjid Al-Hidayah Yonzipur 16, Krueng Jreu, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar dengan topik Tentukan Cara Bertemu Allah Swt.
Dia mengawali khutbah dengan mungutip firman Allah Swt: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS Al Habsyi: 18)
“Dalam ayat ini, Allah mengingatkan kita tentang kehidupan hari esok atau akhirat yang kekal abadi, sehingga memerintahkan kita untuk berbekal dan sebaik perbekalan itu adalah takwa kepada Allah Swt,” katanya.
Dia menambahkan, seorang muslim pasti akan sampai ke akhirat melalui pintu kematian, suka atau tidak suka, siap atau tidak dan berapa banyak orang yang ingin melarikan diri dari kematian, tapi mereka tidak bisa menghindarinya.
Karena Allah Swt sudah tegaskan, “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari. (QS Surat Qaf: 19)
Allah Swt menjelaskan, “Katakanlah Wahai Muhammad, sesungguhnya kematian yang kalian ingin melarikan diri darinya pasti akan menemui kalian kemudian kalian akan di kembalikan kepada Dzat (Allah) yang Maha Mengetahui hal yang ghaib dan nyata lalu ia (Allah) akan mengabarkan kepada kalian tentang apa yang kalian lakukan ketika di dunia.” (QS Al-Jumu’ah: 8)
Inilah kepastian sebuah kehidupan. Semua akan berujung pada kematian, lalu kematian itu akan menggambarkan tentang kondisi mereka selama hidup di dunia.
Allah mengabarkan, “Pada hari itu manusia keluar bangkit dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya.” (QS Az-Zalzalah: 6)
Ustaz Abdurrahim menguatkan bahasannya dengan mengitip pendapat Imam Ibnul Jauzi, yang mengatakan, “Perhatikanlah keadaanmu sekarang. Jika ia telah siap atau pantas untuk menghadapi kematian dan menjalani kehidupan dalam kubur, maka lanjutkanlah kondisi itu. Dan jika belum pantas, maka bersegeralah bertaubat kepada Allah dan kembali kepada jalan yang benar.”
“Karena itu, marilah kita melihat kembali peringatan Allah Swt, agar dalam menjalani kehidupan ini bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Jangan pernah mati kecuali takwa itu membersamai kita,” pesannya.