Award Winners

Dinas Pangan Aceh Adakan Pelatihan Pengembangan Industri Pangan Lokal

Dinas Pangan Aceh Adakan Pelatihan Pengembangan Industri Pangan Lokal
Kepala Dinas Pangan Aceh Cut Yusminar, API, M.Si, bersama Kepala Bidang Konsumsi Dinas Pangan Aceh M. Fadhil saat melihat Produk Industri Pangan Lokal di Banda Aceh, Selasa (28/9/2021). (Doc: Ist/Harian Reportase).  
Penulis
|
Editor

Banda Aceh, Harian Reportase — Dinas Pangan Aceh melakukan Pelatihan Pengembangan Industri Pangan Lokal dalam rangka upaya peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) terhadap para pelaku Usaha pangan olahan skala rumah tangga yang berlangsung di Banda Aceh, Selasa (28/9/2021).

Kepala Bidang Konsumsi Dinas Pangan Aceh M. Fadhil, dalam keteranganya kepada media menyebutkan, kegiatan pelatihan peningkatan (SDM) bagi  pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada sektor pangan ini turut mengundang sejumlah narasumber untuk memberikan materi dalam meningkatkan knowledge bagi pelaku Usaha Pangan Olahan di tingkat Kabupaten/kota se Aceh.

Diantara narasumber yang dihadirkan adalah sejumlah pakar dari Universitas Syiah Kuala (USK), yakni Dr. Devianti, STP. MP, Ir. Edy Marsudy, M. Si. Dr. Halimatuksakdiah, SE, M.Si. dan Dr. Ir. Purwana Satriyo, STP. MT, bertindak selaku modarator, juga sebagai koordinator Nakasipan Dinas Pangan Aceh.

Ketua panitia pelaksana kegiatan Pelatihan (UMKM) Pengembangan Industri Pangan Lokal, Zatul Fadhlah, SE, dalam laporannya menyebutkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan keahlian pelaku UMKM dalam peningkatan mutu dan daya saing produk khususnya pangan lokal, serta mengetahui permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM  di Kabupaten/ Kota di Aceh.

Baca Juga:  Percuma Jokowi Kirim Dana Desa ke Aceh, Jika Terus Dikuras Oknum Berkuasa

Kepala Dinas Pangan Aceh Cut Yusminar, API, M.Si saat membuka pelatihan kepada para pelaku usaha pangan olahan menjelaskan, peningkatan kinerja (UMKM) benar-benar dilakukan secara maksimal untuk memenui standar kebutuhan, dengan diberikannya bantuan berupa alat-alat pengolahan pangan untuk pelaku UMKM yang telah terverifikasi pada tahun ini.

Kepala Dinas Pangan Aceh juga menambahkan, para pelaku usaha skala UMKM yang sudah terverifikasi akan diprioritaskan untuk mendapat bantuan alat pengolahan pangan lokal yang lebih tepat guna.

Cut Yusminar menyebutkan, pihak Dinas Pangan Aceh telah melakukan  verifikasi untuk pengembangan Pangan Lokal menjadi pengembangan Industri berbasis pangan dengan melibatkan para pelaku usaha lokal yang diharapkan dapat bersaing dipasar global.

Baca Juga:  Dua Mahasiswa PJKR FKIP USM Bakal Perkuat TIM Boling Aceh di PON XXI

“Dalam upaya penguatan dan pengembangan industri pangan lokal berbasis UMKM, Pemerintah bertanggung jawab dalam melakukan pembinaan terhadap usaha mikro, kecil dan menengah,” ujar Kadis Pangan Aceh.

Ditambahnya, strategi penguatan dan pengembangan UMKM pangan lokal dapat dilakukan dengan peningkatan daya saing produk dan peningkatan kapasitas SDM UMKM (pelatihan/bimtek), penguatan kelembagaan (UMKM), fasilitasi peralatan/sarana pengolahan pangan, bantuan permodalan melalui KUR serta perluasan pemasaran (eskalasi UMKM, digital marketing/pemasaran online, dan kemitraan dengan off taker) sehingga dapat menghasilkan produk yang bermutu dan berdaya saing.

Sementara itu, koordinator Nakasipan Dinas Pangan Aceh yang juga Dosen Teknik Pertanian (USK), Dr, Purwana Satriyo, sangat mendukung pelatihan ini dalam memajukan pangan Lokal Aceh, sehingga dimasa pademik saat ini pelaku Usaha pangan lokal mampu bersaing dengan produk produk dari industri besar.

Baca Juga:  13 Permintaan Anak Yang Tak Pernah Terucap

“Sektor pangan menjadi lokomotif dan berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan di Aceh selama masa-masa pandemi Covid-19, terutama para pelaku usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan pangan lokal,” ujar Purwana.

Para peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini, sehingga mereka mendapatkan ilmu baru dalam pengembangan produk pangan lokal dan memiliki nilai tambah serta dapat bersaing dengan produk-produk daerah lain.

“Ini menjadi hal sangat berguna bagi kami para pelaku usaha pengolahan pangan lokal dalam membangun manajemen usaha, baik dari segi pelebeling hingga pemasaran produk,” kata salah satu peserta pelatihan.

Saat ini tambahnya dimasa-masa pandemi COVID-19 kebutuhan akan produk olahan pangan cukup tinggi, maka dengan adanya pelatihan bagi pelaku usahan UMKM ini dapat meningkatkan pemahaman dalam mengembangkan usahanya kedepan, demikian ungkap peserta pelatihan UMKM. (*)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar