Award Winners

Ikutilah Syariat Nabi Sepenuh Hati

Ikutilah Syariat Nabi Sepenuh Hati
  
Penulis
|
Editor

Aceh Besar, HARIANREPORTASE.com — Setiap orang yang mengakui dirinya cinta kepada Allah, sedangkan sepak terjangnya bukan pada jalan yang telah dirintis oleh Nabi Muhammad Saw, sesungguhnya dia adalah orang yang dusta dalam pengakuannya, sebelum ia mengikuti syariat Nabi SAW dan agama yang dibawanya dalam semua ucapan dan perbuatannya.

Hal itu disampaikan Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Muhammad Fadhillah Lc, M.Us dalam khutbah Jumat yang akan disampaikan di Masjid Al-Munawarah Ateuk, Kec Simpang Tiga, Aceh Besar, 14 Oktober 2022 bertepatan dengan 18 Rabiul Awal 1444 H.

“Sebagai bukti mencintailah Allah, maka ikutilah syariat Nabi sepenuh hati,” katanya.

Allah Swt berfirman, “Katakanlah, jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Ali Imran: 31)

Selanjutnya, Dosen Universitas Muhammadiyah Aceh ini mengungkapkan landasan Al-Quran yang mengharuskan kita mengikuti syariat Rasulullah; “Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah.” (QS An-Nisa 80);

Baca Juga:  Kaya vs Hedonisme

Taat kepada Nabi Muhammad SAW menjadi washilah (jalan) bagi seorang muslim untuk berkumpul dan bertemu dengan Nabi SAW maupun dengan para nabi dan rasul terdahulu (QS An-Nisa: 69);

dan taat kepada Nabi Muhammad menjadi wasilah mendapatkan rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT (QS Ali imran: 131)

Dia menjelaskan cara kaum muslimin mengikuti syariat dan mencintai Rasulullah SAW.

Pertama, mencintai dengan membaca, mengetahui dan mengamalkan A-Quran yang ditinggalkan kepada umatnya.

“Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan lihatlah Rasulullah menjadi sayyidul mursalin, pemimpin para Rasul. Al-Quran juga diturunkan pada bulan Ramadhan dan lihatlah Ramadhan menjadi sayyidus suhur, rajanya bulan atau bulan terbaik,” katanya.

Muhammad Fadhillah menambahkan, Al-Quran diturunkan pada malam lailatul qadar, maka malam lailatul qadar menjadi malam yang lebih baik dari seribu bulan, Al-Quran diturunkan melalui perantara malaikat Jibril, maka lihatlah malaikat Jibril menjadi pemimpin para malaikat.

Baca Juga:  Gelar Raker Lingkungan Pendidikan, BNN Kota Sabang Ajak Sekolah Gema Anti Narkotika

Demikian pula, Al-Quran diturunkan kepada ummat Nabi Muhammad SAW maka umat nabi Muhammad SAW menjadi umat terbaik dari umat-umat yang lain.

“Lihatlah orang yang terbaik dari umat ini adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Quran. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh sahabat mulia Ustman bin ‘Affan. Rasulullah SAW bersabda, orang yang terbaik di antara kalian ialah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya,” ujarnya.

Menurut dia, seorang yang mencintai Al-Quran, hatinya senantiasa akan terpaut untuk selalu dekat bersamanya, merasa nyaman dengannya yang tidak bisa lepas darinya seakan-akan ia bagaikan tawanan Al-Quran, yang senantiasa membaca, memahami dan mengimplementasikan isi kandungannya.

Baca Juga:  Daftar 40 Kota Yang Ingin Dibangun Anies Setara Jakarta

Alumni S2 University of Malaya Kuala Lumpur ini menguraikan cara kedua kaum muslimin mencintai Rasul dengan meneladani Rasulullah dalam segala aspek.

Salah satu diantara banyak prilaku Rasulullah yang harus kita teladani adalah sebagaimana dalam riwayat ummul mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha:

“Bergembiralah engkau. Demi Allah, Allah tidak akan mencelakakanmu selama-lamanya. Sesungguhnya engkau benar-benar seorang yang senantiasa menyambung silaturahmi, seorang yang selalu jujur kata-katanya, gemar menolong yang lemah (menanggung beban orang lain atau memberi kepada orang yang tak punya), engkau juga memuliakan tamu, serta mendukung pembela kebenaran”.

“Inilah kepribadian Rasulullah menurut kesaksian ummul mukminin Khadijah Radhiyallahu ‘anha, yakni suka menyambung tali silaturahmi; selalu jujur dan penuh kebenaran dalam perkataannya; gemar menolong yang lemah atau mau menanggung beban orang lain dan memberi makan orang miskin; memuliakan tamu; serta mendukung pembela kebenaran,” pungkas Fadhlillah.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar