Award Winners

PERMAHI Aceh : Nepotisme Berdampak Negatif Terhadap Milenial

PERMAHI Aceh : Nepotisme Berdampak Negatif Terhadap Milenial
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Cabang Aceh, Muhammad Rifqi Maulana. (Doc: AS/Harianreportase.com)  
Penulis
|
Editor

Banda Aceh, HARIANREPORTASE.com — Dalam upaya untuk melawan praktik nepotisme yang merusak persatuan dan kesetaraan, Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) mengambil langkah tegas untuk memperingatkan dampak negatifnya pada generasi emas masa depan.

Ketua Umum DPC PERMAHI Aceh, Muhammad Rifqi Maulana S.H., melihat atas sikap Presiden Jokowi Widodo yang mendukung anaknya, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Prabowo Subianto.

Di samping itu, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman yang merupakan paman dari Gibran memutuskan ketentuan calon presiden dan calon wakil presiden boleh berusia di bawah 40 tahun asal mempunyai pengalaman menjadi kepala daerah.

Baca Juga:  Memaknai keberkahan Ramadhan Bagian 19

“Hal dugaan nepotisme tersebut yang semakin merajalela dapat menghalangi kemajuan anak muda yang berpotensi dan berdedikasi tinggi.” kata Rifqi melalui keterangan tertulis kepada Harianreportase.com, Jum’at (3/10/2023).

Menurut Rifqi, praktik nepotisme yang memberikan keuntungan atau peluang kepada individu berdasarkan hubungan keluarga atau hubungan pribadi adalah ancaman serius yang merusak prinsip dasar keadilan dalam masyarakat.

Rifqi menerangkan, Perhimpunan  ini mengutip semangat Sumpah Pemuda, yang menekankan persatuan, kesetaraan, dan keberagaman sebagai landasan pembentukan negara Indonesia. Dalam kaitan ini, PERMAHI mengajak semua generasi milenial dan Gen Z untuk bersatu dalam melawan nepotisme.

Baca Juga:  Akibat Banjir, Jembatan Di Jeungki, Peureulak Terputus

Ketua Umum DPC PERMAHI Aceh menekankan bahwa melawan nepotisme adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Praktik ini dapat menciptakan dinasti politik, kroniisme, serta ketidaksetaraan yang merongrong pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

Rifqi juga mengingatkan semua warga negara Indonesia untuk bersatu, bekerja sama, dan menghargai keberagaman, sebagaimana yang tercakup dalam semangat Sumpah Pemuda.

Langkah-langkah tegas dan perubahan dalam budaya politik dan masyarakat adalah langkah penting dalam upaya melawan nepotisme dan memastikan bahwa peluang diberikan berdasarkan kemampuan dan prestasi, bukan hubungan pribadi atau keluarga.

Baca Juga:  Daftar Daerah di luar Jawa-Bali yang Terapkan PPKM Level 4 hingga 2 Agustus

“PERMAHI menekankan bahwa nepotisme tidak hanya merugikan individu, tetapi juga merugikan negara dan pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Dalam semangat Sumpah Pemuda, mari bersatu dalam melawan nepotisme untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan bersatu.” tutup Rifqi

Bagikan:

Tinggalkan Komentar