Award Winners

Survei Indostrategic: Anies-AHY Teratas dengan 20,25 Persen, Prabowo-Puan Menyusul

Survei Indostrategic: Anies-AHY Teratas dengan 20,25 Persen, Prabowo-Puan Menyusul
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/5/2021)(KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO).  Harian Reportase
Penulis
|
Editor

Jakarta, Harian Reportase — Rilis lembaga survei Indostrategic terkait simulasi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) mengungkapkan bahwa Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menempati posisi teratas dengan 20,25 persen responden.

Pada posisi kedua, pasangan capres populer diisi oleh pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani dengan 14,65 persen.

“Mendapatkan porsi tertinggi itu adalah Anies Baswedan berpasangan dengan AHY yaitu di angka 20,25 persen. Selanjutnya adalah Prabowo-Puan berada di urutan kedua dengan angka 14,65 persen,” kata Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam dalam rilis survei secara virtual, Selasa (3/8/2021).

Khoirul menilai, hasil survei bahwa Anies-AHY menempati posisi pertama dikarenakan kuatnya aspirasi masyarakat untuk mendapatkan calon pemimpin yang baru.

Kendati demikian, apabila pasangan tersebut benar terwujud, dibutuhkan kerja yang sangat keras lantaran Anies tidak memiliki basis atau dukungan partai politik murni.

“Maka dia harus meyakinkan berbagai partai politik mitra, untuk memberikan dukungan politiknya, membentuk gerbong koalisi,” ujar Khoirul.

Baca Juga:  Seleksi Guru P3K Akan Dimulai Pada 13 September Mendatang

Sementara itu, untuk pasangan Prabowo-Puan justru dinilai memiliki basis atau dukungan partai politik yang kuat.

Oleh karena itu, menurut dia, jika mengandalkan kekuatan basis partai politik, persentase pasangan Prabowo-Puan akan terangkat lebih tinggi.

“Meski berada di urutan kedua, kalau kita lihat dari kekuatan partai politik, maka Pak Prabowo dan Mbak Puan memiliki basis mesin politik yang lebih real dan lebih kuat. Oleh karena itu ini menjadi satu dilema. Kalau misalkan kemudian kekuatan partai politik dan mesin politik menentukan, maka angka ini berpotensi ter-boosting lebih tinggi,” papar dia.

Namun, Khoirul mengingatkan apabila pasangan Prabowo-Puan tak mampu mengonsolidasikan dan tak mampu meyakinkan partai politik pendukung, tidak mudah untuk meningkatkan popularitas.

Kembali ke hasil survei terkait simulasi pasangan capres, posisi ketiga ditempati oleh pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil dengan 8,05 persen.

Baca Juga:  Beasiswa BRILian Scholarship 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Cara Daftar

Posisi keempat, Ridwan Kamil kembali dipasangkan, kali ini dengan Sandiaga Uno dan mendapat angka 7,35 persen.

Posisi kelima, ada pasangan Prabowo-Ridwan Kamil dengan 5,13 persen.

Lalu ada AHY-Sandiaga Uno 5,05 persen.

Selanjutnya, Ganjar Pranowo-AHY 4,05 persen.

Lalu ada Prabowo-Sandiaga Uno 2,45 persen.

Berikutnya yaitu jika Puan Maharani dipasangkan dengan Ridwan Kamil maka akan menghasilkan 2,35 persen responden pemilih.

Kemudian, jika AHY dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar akan menghasilkan 2,15 persen responden pemilih.

Lalu, jika Ganjar dipasangkan dengan Airlangga Hartarto maka akan menghasilkan 1,8 persen responden.

Sedangkan Anies-Sandiaga Uno menjadi posisi terakhir dengan angka 1,65 persen.

Adapun Indostrategic menjalankan survei nasional ini dengan menggunakan metode multi-stage random sampling yang melibatkan jumlah sampel 2.400 responden di 34 provinsi.

Survei ini digelar pada 23 Maret hingga 1 Juni 2021 dengan pendekatan face to face interview memenuhi protokol kesehatan.

Baca Juga:  Penyaluran DAK Fisik Aceh Capai 22,58 Persen, Sekda Apresiasi Kanwil DJPb

Margin of error survei ini 2 persen.

Adapun lembaga survei Indostrategic belum terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sebagai anggota dari Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi).

Menurut Khoirul, hal tersebut dikarenakan proses administrasi di Kemenkumham memakan waktu cukup lama.

Hingga kini, pihaknya masih menunggu proses tersebut selesai dilakukan.

Rilis pun akhirnya digelar sembari menunggu hasil proses akta notaris disahkan di Kemenkumham.

“Proses pendaftaran Persepi segera kami lakukan setelah akta notaris kami di-approve Kemenkumham. Saat ini kami masih menunggu proses di Kemenkumham yang ternyata cukup lama. Karena kalau masih harus menunggu approval tersebut, data survei menjadi kurang relevan,” jelas Khoirul saat dihubungi Kompas.com, Selasa. Terkait pendanaan survei, tambah Khoirul, Indostrategic memiliki dana yang berasal dari dua klien atau mitra. (Kompas)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar