Langsa, HARIANREPORTASE.com – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Universitas Samudra Langsa melakukan kegiatan pendampingan penguatan usaha KUBE Merah di Desa Paya Bujok Seuleumak, Kota Langsa, Rabu (23/8/2023).
Tim PKM ini diketuai oleh Fairus, S.Pd, M.Pd dengan anggota Dr. Muhammad Fuad, S.E., M.M dan Riezky Purnama Sari, S.Pd, M.Si,.
Ketua Tim PKM, Fairus kepada Harianreportase.com menjelaskan, KUBE ‘Merah’ merupakan kelompok usaha bersama milik desa Paya Bujok Seuleumak yang berdiri pada tahun 2018.
Adapun spesifikasi usaha kelompok adalah usaha kue khas Aceh seperti kue keukarah, bhoi, asam kana, dan sepit. Kue tersebut sampai saat ini masih banyak diminati warga Aceh meski produksi kue ini sudah terbilang langka dikarenakan proses pembuatannya membutuhkan keterampilan khusus.
Meskipun demikian, lanjut Fairus, KUBE ‘Merah’ masih tetap konsisten untuk terus menjalankan usaha ini meski omset atau pemasukan belum sesuai harapan dan belum mampu memenuhi kebutuhan primer para anggota kelompoknya, hal ini yang mendorong para anggotanya mulai memfokuskan perhatian untuk meningkatkan produksi dan memperluas pasar dari produk tersebut.
“Kelompok KUBE Merah tetap konsisten dalam hal produksi dan memasarkan kue tradisional Aceh.” ujar Fairus
Berdasarkan hasil wawancara bersama Ketua kelompok usaha tersebut, selama ini dalam memproduksi dan memasarkan kue masih dengan cara konvensional.
Selain itu pengemasan produk masih seadanya yaitu hanya dibungkus dengan plastik.
“Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tim PKM dari Universitas Samudra melakukan kegiatan pendampingan penguatan usaha KUBE ‘Merah’ di Desa Paya Bujok Seuleumak Kota Langsa,” lanjut Fairus
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pendampingan demi penguatan dan memaksimalkan dalam hal pemasaran serta pengemasan produk yang higenis.
Kegiatan PKM berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat partisipasi peserta KUBE Merah dan keaktifan peserta dalam berdiskusi pada kegiatan PKM.
“Melalui kegiatan ini diharapkan peserta mampu secara mandiri menggunakan aplikasi digital sebagai sarana pemasaran dan mengemas produk agar higenis dan menarik.” harap Fairus