Award Winners

Ismail Sabri Ditetapkan Sebagai Perdana Menteri Baru Malaysia

Ismail Sabri Ditetapkan Sebagai Perdana Menteri Baru Malaysia
  
Penulis
|
Editor

Jakarta, Harian Reportase — Ismail Sabri Yaakob Resmi ditetapkan sebagai Perdana Menteri (PM) baru Malaysia.

Pengawas Rumah Tangga Kerajaan untuk Istana Negara, Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah menetapkan penunjukan Ismail Sabri sebagai Perdana Menteri kesembilan, menyusul pertemuan khusus keluarga kerajaan pada Jumat (20/8) sore ini.

“Sesuai dengan Pasal 40(2)(a) dan Pasal 43(2)(a) Konstitusi Federal, Yang Mulia telah menetapkan Ismail Sabri sebagai Perdana Menteri kesembilan,” kata Fadil dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan media Malaysia, The Star, Jumat (20/8/2021).

Baca Juga:  Uang Perdin PNS 2024, Tertinggi Papua, Terendah Aceh

“Raja berharap dengan penunjukan Perdana Menteri baru, gejolak politik di negara ini akan diselesaikan dengan cepat,” imbuhnya.

Fadil juga mengatakan, pelantikan Ismail Sabri sebagai Perdana Menteri akan dilakukan pada Sabtu (21/8) pukul 14.30 WIB di Istana Negara.

Sebelumnya, Ismail Sabri yang merupakan mantan Wakil Perdana Menteri, telah diprediksi untuk menjadi PM baru Malaysia menggantikan Muhyiddin Yasin yang mundur dari jabatannya pada Senin (16/08).

Muhyiddin mundur setelah mengakui bahwa ia telah kehilangan dukungan dari aliansinya. Dengan itu ia mengakhiri masa jabatannya yang penuh gejolak selama 17 bulan. Pengunduran diri ini terjadi di tengah lonjakan kasus COVID-19 dan kelesuan ekonomi di negara tersebut.

Baca Juga:  Pimpinan Dayah Almuslimun Lhoksukon H. Hafifuddin, Meninggal Dunia

Seperti diberitakan DW, terpilihnya Ismail Sabri sebagai PM menandai kembalinya partai United Malays National Organisation (UMNO) ke tampuk pimpinan, tiga tahun setelah kekalahan partai tersebut dalam pemilihan umum akibat tuduhan korupsi yang meluas. Terutama, skandal korupsi miliaran dollar terkait dana investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang melibatkan mantan PM Najib Razak, yang membuat UMNO tersungkur.

UMNO, partai yang memimpin Malaysia selama lebih dari 60 tahun, merupakan bagian dari koalisi Muhyiddin. Pemerintahan koalisi PM Muhyiddin yang hanya memiliki mayoritas tipis, tumbang, setelah sejumlah anggota parlemen UMNO mencabut dukungannya. (detik)

Bagikan:

Tinggalkan Komentar