Award Winners

Kementan Tetapkan Aceh Sebagai Daerah Wabah PMK

Kementan Tetapkan Aceh Sebagai Daerah Wabah PMK
Doc: Ilustrasi Vaksin Covid 19  Harian Reportase
Penulis
|
Editor

Jakarta, Harian Reportase — Paska puluhan sapi mengalami mati mendadak di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan Aceh sebagai daerah yang dilanda wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan.

“Untuk Provinsi Aceh, ada dua daerah yang terpapar yaitu Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur. Sementara Jawa Timur terdiri dari Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto,” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam jumpa pers virtual, Rabu (11/5/2022).

Mentan mengatakan, Pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir penyebaran. Diantaranya, membuat langkah darurat atau agenda SOS, langkah temporary, dan agenda recovery atau pemulihan.

Baca Juga:  Jabat Plt Ketum PPP, Berikut Profil dan Kekayaan Mardiono

“Kita berharap wabah ini tidak ekspansi terlalu jauh dari apa yang sudah dikendalikan,” ungkapnya.

Menurut Mentan, pihaknya telah bersepakat dengan Gubernur setempat untuk membuat vaksin nasional, namun mengingat waktu, maka pihaknya akan menghadirkan vaksin impor yang jumlahnya tidak terlalu banyak.

“Sembari menunggu vaksin nasional, dalam 14 hari pak Dirjen akan menghadirkan vaksin impor yang jumlahnya tidak banyak,” lanjut Mentan SYL.

Mentan mengaku, PMK adalah penyakit yang penyebarannya sangat cepat melalui udara dan kontak langsung, penyakit ini tidak bisa menyebar ke manusia, Hanya hewan jenis kuku berbelah seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi yang bisa terserang.

Baca Juga:  Anggota DPR Aceh Tgk Irawan Abdullah Apresiasi Kinerja PPIH Kanwil Kemenag Aceh

“Kami juga berharap agar masyarakat tidak panik, nantinya bisa membuat para peternak panik dan mendadak memotong hewan-hewannya,” ujar Mentan SYL.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan (DPPP) Kabupaten Aceh Tamiang menyatakan, sebanyak 1.881 ekor sapi ternak masyarakat di wilayahnya positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Kepala DPPP Kabupaten Aceh Tamiang Safuan menuturkan, dari jumlah ternak terjangkit wabah tersebut, sebanyak 13 ekor di antaranya sudah mati.

Baca Juga:  Santri Binaul Ummah Raih Emas dan Perak Pada Taekwondo Pangdam IM

“Sebanyak 13 ekor sapi dilaporkan mati mengenaskan. Berdasarkan hasil uji laboratorium, kematian sapi-sapi tersebut karena wabah penyakit mulut dan kuku,” kata Safuan di Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa (10/5/2022).

Masyarakat berharap, kasus wabah ini dapat segera ditangani dan dipastikan tidak menyebar kedaerah lain yang dapat mengancam ternak warga, serta berdampak pada pemenuhan kebutuhan daging dalam negeri.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar