Award Winners

Menghindari Kesengsaraan di Dunia

Menghindari Kesengsaraan di Dunia
Ketua Dewan Dakwah Aceh, Prof. Dr. Muhammad AR. M.Ed. (Doc: AS/Harian Reportase).  
Penulis
|
Editor

Oleh Dr. Muhammad AR. M.Ed

HARIANREPORTASE.comManusia yang hidup di dunia persis laksana sedang berada pada sebuah halte yang sedang menunggu bus  untuk berangkat. Demikian pula manusia di dunia ini baik lelaki maupun perempuan, anak-anak, pemuda, orang dewasa dan orang tua sekalipun akan berangkat menemui ajalnya.

Ketika ajal tiba, suka atau tidak suka, kematian atau keberangkatan itu pasti terjadi. Namun dalam kehidupan dunia, manusia bisa saja senang ataupun susah, tetapi orang-orang yang memiliki sedikit keimanan dalam dadanya akan berfikir dua tiga kali apakah hidup ini susah atau senang, makanya jika anda hendak hidup tenang atau menghindari kesengsaraan di dunia ini, maka ikutilah  petunjuk Allah dan Rasul-Nya.

Berikut ini kita lihat sabda Rasulullah  SAW yang bermakna adalah:

Artinya: Kalau anda memiliki empat perkara, maka kalian tidak akan mengalami sengsara didunia: pertama, benar dalam perkataan; kedua, menjaga amanah; ketiga, akhlak yang baik; keempat, tidak sarakah dalam makanan. (Dalam Shahih al-Jami; Jilid I Hadist 873).

  1. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Berkatalah yang benar, bertaqarrublah dan terimalah kabar gembira, bahwa sekali-kali amal seseorang tidak  bisa memasukkannya ke sorga.”Mereka bertanya, “Tidak pula engkau ya Rasulullah?” Rasulullah saw menjawab, “Tidak pula aku,” kecuali jika Allah melimpahkan dengan rahmat-Nya. (H.R. Bukhari dan Muslim).

  1. Allah berfirman dalam al-Qur’an:

Artinya: Sungguh, Allah menyuruhmu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya,…  (An-Nisa’ : 58. ).  (jika amanah disia-siakan atau atau tidak dilaksanakan secara adil dan benar, maka tunggu azab Allah akan disegerakan).  Karena itu jujurlah anda, benarlah anda dan berterimaksihlah kepada Allah swt., dari segala kealpaan dan kekhilafan serta tidak lagi mengulangi  berbuat kedhaliman.

  1. Allah berfirman dalam al-Qur’an:

اسَدِيۡدً  قَوۡلًا وَلۡيَقُوۡلُوا  للّٰهَ ۖفَلۡيَتَّقُوا

Artinya: …hendaklah mereka bertaqawa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan  tutur kata yang benar. An-Nisa’ : 9    ( Berkata benar adalah symbol keislaman dan ketaqwaan,  hindarilah berbohong, menipu, dan kemunafikan). Munafik adalah  antara perkataan dan  perbuatan sangat jauh celahnya. Ketidak jujuran akan menghantarkan kita ke neraka. Kemudian dalam hadits yang lain  Rasulullah saw bersabda lagi yang artinya adalah:

  1. Rasulullah SAW bersabda:
Baca Juga:  Pameran Senjata Regional Sumatera Dimulai, Hadirkan Ragam Senjata dari 8 Provinsi

Artinya: Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan orang mukmin pada hari kiamat selain dari akhlak yang baik.  (H. R. Tirmizi,  Ahmad, dan Bukhari). (Makanya siapapun dia, rakyat jelata, ataupun presiden, atau para elit penguasa dan para perampas harta rakyat dan  harta Negara,  para kuli atau buruh kasar, petani dan para ulama berhati-hatilah agar tidak terjerumus ke dalam akhlak mazmumah (tercela) yang merusak tatanan dunia dan hukum Allah.  Kemudian dalam hadis berikut Rasulullah saw bersanba yang artinya:

Artinya: Rasulullah ditanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama imannya? Baginda menjawab, “Orang yang paling baik akhlaknya.”(H.R. Bukhari).

Kemudian Rasulullah ditanya lagi:

Artinya: “Apa itu agama?”Beliau menjawab, “Agama adalah akhlak yang baik.”(H. R. Bukhari)

Kebaikan akhlak adalah cerminan bahwa ia adalah seorang  mukmin sejati dan tidak mudah tergoyahkan dengan uang dan jabatan, ia pun tidak suka menjilat para penguasa akan tetapi ia berkata yang benar itu benar dan yang salah itu salah.   Demikian pula seseorang yang senantiasa berpegang teguh pada ajaran agamanya, setia kepada Islam, tetap istiqamah dengan seluruh ajrannya, maka ia tergolong kepada orang yang berakhlak mulia. Dengan berakhlak mulia-lah kita mendapat keamanan, ketenangan, jaminal Allah di dunia ini hingga ke akhirat kelak.

Selain dari itu dengan memakan makanan yang bergizi, dan tidak berlebihan secara medis-pun ini merupakan salah satu upaya untuk menghindari penyakit. Orang yang sehat adalah orang senang dan bahagia hidup di dunia dapat menikmati kehidupan  denganpenuh nikmat dan terhindar dari segala penyakit yang  akut. Inilah ajaran Islam yang menganjurkan ummatnya untuk  menjaga kesehatan dan tetap segar bugar yang jauh dar bebgai penyakit berbahaya.  Semua ini karena kita makan sedikit dan bergizi serta makanan yang bersumber dari yang halal yang memperolehnya.

Baca Juga:  Kadis DKP Aceh Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Merdeka di PPS Kutaraja

Allah berfirman:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوٓا

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31). Kita tidak dilarang makan hingga kenyang tetapi jangan berlebihan sehingga tidak ada tempat untuk air, makanan dan udara di dalamnya.  Kalau mau sehat maka makanlah sedikit tetapi bergizi  dan janganlah rakus dan tamak terhadap makanan.

Kemudian Rasulullah Saw bersabada:

ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه

Artinya: “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk bernafas”

Dewasa ini cukup banyak orang meninggal dunia dan kebanyakan mereka divonis menderita penyakit Corona (Covid-19). Lihat bagaimana kematian di Wuhan-China, di India, di Italia dan di Amerika. Mati laksana  ayam di musim penyakit Tha’un secara massal, namun pihak WHO yang bertanggung jawab untuk jual  vaksin dan obat, tidak pernah ada  yang menyelidiki kenapa  mereka banyak mati!  Namun yang paling getol mereka serukan untuk patuhi protocol kesehatan hanya di Negara-negara Islam yang tidak begitu besar dampaknya covid-19 ini.  Misalnya pakek masker, social distancing, vaksin, dan  lock-down, paling ketat  di Negara-negara msulim dan Negara-negara kecil lagi miskin. Piala Euro 2000 gak ada yang patuh untuk pakek masker, gak ada yang patuh untuk menjaga jarak, dan gak ada yang patuh untuk mengikuti prokes.

Baca Juga:  Bersedekahlah Walau Tidak Tepat Sasaran

Tapi lagi-lagi kenapa WHO dan pihak-pihak lain yang merasa berkepentingan dengan menjual vaksin, menjual alat kesehatan, dan menjual obat tidak  diapa-apakan oleh Badan Dunia Kesehatan itu.   Inilah punca kesengsaraan kita di dunia ini karena   dunia ini berat sebelah atau tidak adil dalam menangani kasus Covid ini.

Gara-gara ketidak adilan, ketidak jujuran, dan ketidak istiqamahan para pemegang kuasa, maka rakyat bawahlah yang paling menderita dan sengsara.

Kaum muslimin dan muslimat di manapun anda berada, maka junjung tinggilah  perintah Allah dan   Rasul-Nya,  hindarilah semua larangan Allah dan Rasul-Nya, jagalah makanan haram agar tidak dimasukkan  kedalam perutnya, jauhilah harta haram dan hasil korupsi, hasil dari  penipuan, hasil dari sogok menyogok, hasil dari pemerasan, hindarilah pertumpahan darah (pembunuhan) orang-orang yang tidak bersalah, hindari ketidak adilan di pengadilan dan dalam memutuskan perkara, hindarilah  menganianya manusia, janganlah menipu dan memperolok-olokkan dan mengkriminalisasi ulama, dan janganlah mengadu-domba antara sesama kaum muslimin, sebab apa yang anda lakukan sekarang terhadap orang lain, akan anda rasakan apa yang menimpa orang lain. Ketahuilah bahwa penyakit Covid-19 yang menimpat umat manusia di seluruh dunia dan tidak terkecuali Negara kita, hanya karena menolak perintah Nabi saw.

Rasulullah saw jauh-jauh  hari telah memerintahkan ummatnya untuk  menjauhi tempat yang berwabah dan tidak boleh mendatangi atau berkunjung ke daerah tersebut. Sebaliknya, orang-orang yang berada di tempat yang berwabah, tidak boleh meninggalkan tempatnya menuju daerah lain yang aman dari wabah.

Namun inilah yang tidak berlaku sekarang ini, sehingga yang sering dihinggapi penyakit wabah ini adalah orang-orang yang selalu pulang-pergi ke daerah pandemic, dan juga orang-orang yang pernah  berhubungan bersama orang-orang tersebut. Inilah kesengasaran yang tidak bisa dipungkiri.

Penulis adalah Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Aceh

Bagikan:

1 Komentar pada “Menghindari Kesengsaraan di Dunia”

  1. Razali AR berkata:

    Syukran Pak DR. Muhammad, sll sehat. Tulisan ini sgt sistimatis, dasar Al Qur’an dan hadist, dg bhs yg mudah dipahami, dan yg paling penting adalah tulisan ini mampu menggerakkan jiwa raga kita utk mengimplimentasikan dlm kehidupan sehari-hari. Terima Ksh Pak Ketua Dewan Dakwah Aceh

Tinggalkan Komentar