Award Winners

Mutasi di Disdik Dayah Banda Aceh Kuat Aroma Politik

Mutasi di Disdik Dayah Banda Aceh Kuat Aroma Politik
  
Penulis
|
Editor

Banda Aceh, HARIANREPORTASE.com — Gelombang Mutasi yang terjadi di tubuh Dinas Pendidikan (Disdik) Dayah Banda Aceh dinilai oleh guru dayah se-Kota Banda Aceh ada aroma politik, bagi-bagi kekuasaan.

Ini tercermin saat dua punggawa Disdik Dayah Banda Aceh Alizar Usman-Muhammad Syarif di depak dari Disdik Dayah Banda Aceh.

“Padahal dua sosok ini dinilai sudah menyatu dengan guru dan pimpinan dayah se-Kota Banda Aceh. Bahkan kini dayah semakin terperhatikan,” Ungkap Sekretaris Dayah Misbahusshalihin Al Waliya, Tgk Helmi

Baca Juga:  Polda Selidiki Kasus Penembakan Di Aceh Utara

Dua insan yang menahkodai dayah di Banda Aceh jelas kinerjanya.

Bahkan kini dayah-dayah di Banda Aceh sudah meraih nilai akreditasi dari nontipe menjadi Akreditasi C, B dan A.

Sebagaimana dipahami, eksistensi dayah di Banda Aceh masih relatif muda, dan kinerja mereka (Alizar-Syarif) sungguh luar biasa.

Ruh Dayah Kota Banda Aceh ada pada mereka.

Pencapaian Banda Aceh Juara 2 MQK Tingkat Provinsi Aceh di Tahun 2021 adalah kerja cerdas, kerja ikhlas mereka. Tapi kini mereka terdepak, ada apa? Ini patut dipertanyakan.

Baca Juga:  Gubernur Nova Tinjau Lokasi MTQ di Bener Meriah

“Terus terang dua sosok tersebut pasangan yang tepat dan sudah menjiwai ruh dayah,” tegas Tgk Helmi

Tgk Helmi melanjutkan, Kami jajaran Pengurus Dayah Misbahusshalihin Al Waliyah menduga ada aroma politik bagi-bagi kekuasaan dalam kasus mutasi dan pada akhirnya mengorbankan orang-orang yang profesional dalam menjalankan tugasnya.

“Kalau dugaan ini benar, maka ini awal kehancuran,” tutup Tgk Helmi

Bagikan:

Tinggalkan Komentar