Award Winners

Sejarah Lahirnya Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni

Sejarah Lahirnya Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni
  
Penulis
|
Editor

Harian Reportase — Setiap Tanggal 5 Juni masyarakat dunia selalu memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day.

Hari ini, Minggu, 5 Juni 2022, Melalui momentum HLH Sedunia, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet bumi.

Hari peringatan ini dipandang sebagai kesempatan bagi semua orang untuk menjadi bagian aksi global dalam menyuarakan proteksi terhadap planet bumi, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan gaya hidup yang ramah lingkungan.

Dikutip dari laman World Environment Global, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini mengusung tema #OnlyOneEarth.

Baca Juga:  Menunggu Aksi Majelis Akreditasi Dayah Aceh

Berikut sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia:

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1972 menjadikan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Penetapan ini memeringati hari pertama konferensi Stockholm yang membahas tentang lingkungan manusia.

Di hari yang sama, PBB juga membentuk program lingkungan hidup atau Environment Programme.

Lalu pada 1973, peringatan ini pertama kali diselenggarakan dengan mengusung tema “Only One Earth”, sama seperti tema yang diusung tahun ini.

Baca Juga:  Polemik Hijabisasi di Sekolah

Beragam tema pernah diangkat di tahun-tahun yang berbeda, misalnya “Only One Future for Our Children” pada tahun 1979, atau “A Tree for Peace” pada 1986.

Empat tahun kemudian, Program Lingkungan Hidup PBB menjadikan Hari Lingkungan Hidup Sedunia sebagai momentum untuk menonjolkan isu-isu kritis terkait kerusakan lingkungan hidup.

Misalnya tentang rusaknya lapisan ozon Bumi, masalah limbah berbahaya, pemanasan global, dan sebagainya.

Mulai 1988, tuan rumah peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia mulai digilir ke berbagai negara dunia.

Negara pertama yang mendapat giliran adalah kota Bangkok, Thailand. Selanjutnya berbagai negara juga mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah peringatan ini, mulai dari India, Afrika Selatan, China, Brazil, dan lain-lain.

Baca Juga:  Dekan FPIK UTU Kunjungi DKP Aceh, Bicarakan Program Magang Mahasiswa

Sementara untuk tahun ini, tuan rumah dipegang oleh Swedia, khususnya di Sverige.

Dunia yang semakin panas dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, alam semakin terancam seiring dengan berkurangnya pepohonan dan pembuangan sampah secara sembarangan.

melalui momentum HLH ini, diharapkan kepada masyarakat agar sedapat mungkin menanam pohon dan menciptakan lingkungan bebas sampah.

sumber: kompas.com

Bagikan:

Tinggalkan Komentar